Langgam.id - Suasana haru menyelimuti hanggar Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sesaat usai ratusan personel Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar) mendarat di Ranah Minang. Sebanyak 526 polisi itu pulang setelah selesai bertugas menjadi bagian dari pasukan pengamanan penetapan hasil pemilihan presiden (pilpres) di Jakarta.
Mereka disambut hangat oleh para keluarga. Sebagian istri abdi negara ini juga datang bersama anak-anak yang tentuya rindu kepada sang ayah setelah dua bulan lamanya tidak bertemu. Tangis pun pecah seketika mereka berpelukan dengan para lelaki kebanggan itu.
Personel terlibat dalam pengamanan penetapan Pilpres ini mendarat sekitar pukul 14.35 WIB, Selasa (2/7/2019). Dengan gagah dan seragam lengkap, mereka berbaris dari kedatangan domestik menuju hanggar BIM.
Usai bertemu keluarga, personel ini langsung melaksanakan apel yang masih berada di lingkungan bandara. Apel penyambutan ini dipimpin langsung oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal beserta pejabat utama lainnya.
Kapolda Sumbar mengucapkan selamat datang kembali kepada para personel yang terlibat pengamanan penetapan hasil pilpres tersebut. Tak sungkan juga, jenderal bintang dua ini mengucapkan terima kasih kepada para personel.
"Saya selaku Kapolda beserta jajaran selamat datang dan selamat berkumpul kembali dengan keluarga. Saya ucapkan terima kasih dengan kehadiran saudara di daerah Polda Metro Jaya merupakan perwujudan dan tanggung jawab di wilayah tersebut," ucapnya.
Irjen Pol Fakhrizal juga meminta para personel yang terlibat pengamanan penetapan hasil pilpres untuk menjadikan tugas negara ini sebagai pengalaman untuk tugas selanjutnya.
"Kerja keras saudara dilandasi hati yang tulus dan disiplin yang tinggi selama dua bulan dan saya memberikan apresiasi dan penghargaan atas pengabdian para personel dalam pengamanan ini," kata dia.
Seperti diketahui, momen pengaman penetapan hasil pilpres yang dilakukan para Abdi Negara ini bertepatan di bulan Ramadhan hingga menyambut hari Idul Fitri 1440 Hijriyah. Tak heran para personel tidak dapat merasakan momen Ramadhan dan hari lebaran dengan berkumpul bersama keluarga. (Irwanda/RC)