Stunting di Pesisir Selatan Meningkat, Capai 2.314 Kasus

Gubernur Sumbar: Berdayakan Potensi Daerah untuk Mencegah Stunting

Ilustrasi stunting. [canva]

Langgam.id - Kabupaten Pesisir Selatan mencanangkan upaya serius untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayahnya. Kasus stunting di Kabupaten Pesisir Selatan mengalami peningkatan dari 25,2% pada tahun 2022 menjadi 29,8% di tahun 2023, dengan total 2.314 kasus.

Angka ini menunjukkan keprihatinan dan menjadi perhatian bersama. Stunting bukan hanya permasalahan di Pesisir Selatan, tetapi juga di seluruh Indonesia dan berbagai negara. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mensejahterakan anak dan melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap stunting.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), stunting adalah kondisi anak balita dengan tinggi badan di bawah standar untuk usianya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan nutrisi, pola asuh yang salah, sanitasi lingkungan yang buruk, dan keterbatasan akses fasilitas kesehatan.

Stunting dapat menyebabkan berbagai dampak jangka pendek dan jangka panjang, seperti perkembangan otak yang terhambat; keterbelakangan mental; rendahnya kemampuan belajar; dan isiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas

Untuk mencegah stunting, Pemkab Pesisir Selatan bersama masyarakat dan berbagai pihak terkait melakukan berbagai upaya, di antaranya, memperbaiki asupan gizi dan nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui. Hal ini dilakukan dengan memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat dan seimbang, serta pemberian suplemen gizi.

Meningkatkan sanitasi lingkungan tempat tinggal. Keluarga diimbau untuk menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit.

Memantau perkembangan anak dan membawa anak ke posyandu secara berkala. Di posyandu, anak akan ditimbang dan diukur tinggi badannya untuk memantau pertumbuhannya.

Memberikan MPASI yang bergizi dan kaya protein hewani untuk bayi berusia di atas 6 bulan.

Memberikan ASI eksklusif kepada bayi hingga berusia 6 bulan, dan memberikan tablet tambah darah kepada ibu hamil.

Upaya penurunan stunting di Pesisir Selatan dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik: Intervensi prioritas yang berdampak besar pada pencegahan stunting, seperti pemberian suplemen gizi dan edukasi tentang pola makan sehat.

Intervensi gizi sensitif: Intervensi yang mengatasi penyebab tidak langsung stunting, seperti peningkatan akses air bersih dan sanitasi, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pola asuh anak yang sehat.

Penurunan stunting membutuhkan kerjasama semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun organisasi terkait. Dengan sinergi dan komitmen bersama, diharapkan angka stunting di Kabupaten Pesisir Selatan dapat diturunkan dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas. (*/Yh)

Baca Juga

KKN di Nagari Siguntur Pessel, Mahasiswa Unand Diminta Bantu Atasi Stunting
KKN di Nagari Siguntur Pessel, Mahasiswa Unand Diminta Bantu Atasi Stunting
Dinas Kesehatan (Dinkes) menemukan sebanyak 1.569 anak stunting di Kota Padang. Hal ini sesuai dengan data Elektronik Pencatatan dan
Dinkes Temukan 1.569 Anak di Padang Alami Stunting, Terbanyak di Koto Tangah
Cegah Stunting, PNM Salurkan PMT Bagi Ibu Hamil dan Balita di Agam
Cegah Stunting, PNM Salurkan PMT Bagi Ibu Hamil dan Balita di Agam
Paskibraka Pesisir Selatan Akan Gunakan Sepatu Lokal Katidiang pada HUT RI 2024
Paskibraka Pesisir Selatan Akan Gunakan Sepatu Lokal Katidiang pada HUT RI 2024
Dinas Kesehatan (Dinkes) menemukan sebanyak 1.569 anak stunting di Kota Padang. Hal ini sesuai dengan data Elektronik Pencatatan dan
Dinkes Padang Catat Capaian Intervensi Serentak Stunting Sentuh 98,64 Persen
Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Pesisir Selatan Tanam 100 Batang Pisang di Pekarangan Kantor
Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Pesisir Selatan Tanam 100 Batang Pisang di Pekarangan Kantor