Berita Bukittinggi - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Ketua MUI Bukittinggi, Aidil Alfin mengaku tidak tahu soal penolakan IKN itu.
Langgam.id - Video penolakan terhadap pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) muncul dari gedung milik Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bukittinggi, dan telah tersebar ke sejumlah media sosial.
Dalam video itu, pernyataan sikap penolakan terhadap IKN dibacakan Buya Sudirman Na'li, ia menyampaikan lima point terkit penolakan pemindahan ibu kota negara ke Penajem Paser, Kalimantan Timur (Kaltim).
Adanya video itu juga dibenarkan Ketua MUI Kota Bukittinggi, Aidil Alfin.
Menurut Aidil, memang ada sejumlah orang yang mengelar kegaitan dengan mengguankan gedung milik MUI Bukittinggi, Sabtu (29/1/2022).
Namun, kata Adil, surat yang masuk ke MUI Bukittinggi, kegiatan itu bertema silaturrahmi ulama dan tokoh, bukan penolakan IKN.
Surat itu dikirim organisasi atau wadah keagamaan bernama Majelis CintaQ ur’an Ibadurrahman.
"Setelah kegiatan, beredarlah video penolak IKN itu. Kita tidak tahu menahu, kita juga tidak diundang (dalam kegiatan)," ujar Aidil kepada Langgam.id, Senin (31/1/2022).
Seharunya, lanjut Aidil, jika kegaiatan itu melibatkan ulama, harusnya MUI diundang. "Kalau memang kegiatan itu melibatkan ulama, tentunya kita diikutkan, MUI harusnya diundang," ungkapnya.
Sementara, terkait pemakaian gedung, menurut Aidil, gedung MUI itu boleh dipakai siapa saja, karena gedung itu dibangun dengan menggunakan dana umat.
"Gedung ini milik umat, semua boleh memakai, kita juga sudah sarankan jangan lakukan kegiatan yang berbau politis, ternyata itulah yang terjadi, beredar video," katanya.
Baca juga: Penolakan IKN Bergema dari Gedung MUI Kota Bukittinggi
Ditegaskan Aidil, terkait adanya penolakan IKN dengan memanfaatkan gedung milik MUI Bukittinggi, pihaknya telah menghubungi panitia dan mereka juga mengaku siap untuk menyatakan sikap dan klarifikasi terkait video penolakan IKN tersebut.
—