Soal Pria Bawa Kabur Mahasiswi UNP Disebut Dukun, Polisi: Pembuktian Sulit

Soal Pria Bawa Kabur Mahasiswi UNP Disebut Dukun, Polisi: Pembuktian Sulit

Ilustrasi - tanda tanya. (Foto: Julia Filirovska/pixabay.com)

Langgam.id - Pria yang membawa kabur mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP) berinisial VR (22) babak belur setelah menjadi korban penganiayaan. Pria berinisial C ini disebut-sebut sebagai dukun kampung di Kabupaten Pesisir Selatan oleh pihak keluarga mahasiswi.

Menurut Kapolres Pesisir Selatan, AKBP Sri Wibowo, pembuktian bahwa pria itu sebagai dukun sangat sulit. Pihaknya kini hanya fokus dalam penanganan kasus dugaan penganiayaan tersebut.

"Kami periksa terkait (korban) penganiayaan. Kalau dukun atau tidaknya, kalau orang bilang, bisa jadi dukun. Tapi kan pembuktian dukun, kan sulit," kata Sri Wibowo dihubungi langgam.id, Minggu (25/7/2021).

"Kalau kami mana bisa menuduh dia dukun. Kan sulit, kan. Karena identiknya secara spiritual, kami tidak bisa," sambungnya.

Baca Juga: Pria yang Bawa Kabur Mahasiswi UNP Kena Hajar Hingga Memar, Kini Lapor Polisi

Sri Wibowo mengungkapkan, tindakan penganiayaan terjadi diduga setelah pria mengantarkan mahasiswi ke kediamannya. Sebelumnya, mahasiswi ini dilaporkan pihak keluarga hilang saat hendak pergi kuliah kerja nyata (KKN).

Sampai saat ini, kata dia, pihak telah mengantongi nama-nama yang disinyalir melakukan penganiayaan. Hanya saja, dalam kasus ini pihaknya akan mengklarifikasi terlebih dahulu.

"Untuk sementara (yang menganiaya) ada beberapa nama, tapi perlu kami klarifikasi dulu. Apakah keluarganya (mahasiswi) atau bukan, kami klarifikasi dulu," jelasnya.

Sri Wibowo menyebutkan, dalam kasus ini pihak juga akan mengendepankan penyelesaian perkara secara mediasi atau kekeluargaan. Namun apabila tidak ada titik temu, maka proses hukum dilanjutkan.

"Kalau tidak bisa (mediasi), bagaimana dibuat, hukum panglima tertinggi. Kalau tidak bisa diselesaikan di jalur kekeluargaan, ada rj (restorative justice), maka prosesnya ke tingkat penyidikan," ujarnya.

Mahasiswi berinisial VR ini beberapa waktu lalu menjadi sorotan, apalagi setelah dinyatakan hilang sepekan tiba-tiba muncul dalam video tiktok. Pada video itu, VR menyatakan bahwa kepergiannya dari rumah merupakan kemauan sendiri.

Bahkan upaya itu dilakukan lantaran mengaku saling sayang dan tanpa pengaruh hipnotis. Padahal, pria yang menjadi korban penganiayaan ini disinyalir telah memiliki istri.

Tak hanya itu, dalam video mahasiswi ini juga menyebutkan telah melangsungkan pernikahan sehari setelah dinyatakan hilang atau 14 Juli 2021 sekitar pukul 22.00 WIB. Pernikahan itu berlangsung di Kayu Aro, Kerinci.

Sebelumnya, kakak VR berinisial F menyebutkan, adiknya diduga telah dipengaruhi atau dihipnotis oleh pria dukun tersebut. Sebab, dukun itu tidak pernah menjalin komunikasi dengan adiknya.

Bahkan, kata dia, pertemuan antara adiknya dan si dukun hanya satu kali. Ketika itu, adiknya menemani orang tuanya untuk berobat ke dukun itu. "Belum berapa lama ini ayah pergi urut ke dia (dukun) ditemani adik saya ini," ujarnya. (Irwanda/SS)

Baca Juga

Ada 81 Lansia di Pesisir Selatan Berumur 100 Tahun, Tertua 109 Tahun
Ada 81 Lansia di Pesisir Selatan Berumur 100 Tahun, Tertua 109 Tahun
Polisi Hutan (Polhut) Pesisir Selatan pasang kandang jebak untuk harimau yang terkam ternak warga di Pesisir Selatan,
Harimau Terkam Ternak Warga di Pesisir Selatan, Polhut: Sudah Dipasang Kandang Jebak
Pencarian dua korban hanyut terbawa arus sungai di Kampung Pasir Lawas, Nagari Kambang Utara, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan,
Hari Ketiga Pencarian, 2 Korban Hanyut Terbawa Arus Sungai di Pessel Belum Ditemukan
Empat mantan kepala daerah diperkirakan berhasil kembali menduduki posisi kepala daerah dalam Pilkada Serentak 2024 di Sumatra Barat.
4 Mantan Kepala Daerah Diperkirakan Comeback Setelah Menang dalam Pilkada Serentak
Jalan Baru Pesisir Selatan-Solok Persingkat Waktu Tempuh Jadi Hanya 1,5 Jam
Jalan Baru Pesisir Selatan-Solok Persingkat Waktu Tempuh Jadi Hanya 1,5 Jam
Langgam.id - Meningkatnya jumlah penderita DBD di Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang membuat warga cemas.
Antisipasi DBD, Puskesmas Tanjung Makmur Lakukan Fogging di Kecamatan Silaut