Soal Perawat Dilecehkan Seorang Dokter di Tanah Datar, IDI Sumbar: Murni Perbuatan Individu

Wanita di Pasaman Dipersekusi

Ilustrasi (pixabay.com)

Langgam.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatra Barat (Sumbar) menyerahkan ke pihak kepolisian terkait kasus dugaan pelecahan seksual yang dialami perawat. Pelecehan seksual ini dilakukan seorang dokter di Tanah Datar dan kini telah ditetapkan tersangka.

Menurut Ketua IDI Wilayah Sumbar, dr Pom Harry Satria, dugaan pelecehan seksual ini murni di luar konteks pelayanan profesi seorang dokter. Kasus ini murni dilakukan individu yang kebetulan berprofesi sebagai dokter.

"Kami menyerahkan sepenuhnya ke proses hukum dan sepenuhnya itu menjadi keputusan hukum. Ini ranah hukum, dan juga tidak ada kaitannya dengan pelayanan profesi," kata Harry dihubungi langgam.id, Minggu (8/8/2021).

"Jadi murni individu yang berbuat, dan kebetulan individu itu seorang dokter. Seharusnya bukan dokternya dikedepankan," sambungnya.

Harry mengungkapkan, pihaknya juga telah membentuk tim untuk mengikuti perkembangan kasus. Sehingga tidak terjadi pemahaman dalam kasus ini dikaitkan dalam profesi.

Bahkan, kata dia, IDI Sumbar tidak pernah melakukan mediasi pada kasus sebelumnya. Kasus pelecehan seksual sebelumnya hanya dimediasi oleh pihak rumah sakit dan oknum dokter.

"IDI mendapatkan informasi dulu memang pernah kejadian. Tapi yang mediasi adalah rumah sakit, tanpa sepengetahuan IDI. Tidak pernah komunikasi sama kami," tegasnya.

Seperti diketahui, oknum dokter yang melakukan pelecehan seksual tersebut berinisial NH (43). Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, Iptu Syafri menyebutkan, tindakan pelecehan seksual dilakukan di ruangan NICU khusus bayi.

Ia mengatakan, antara tersangka dan korban sama-sama bekerja di salah satu rumah sakit swasta. Sebelumnya, tindakan yang sama juga dilakukan oleh tersangka namun dimediasi.

"Diduga dokter ini karena kebiasaannya. Soal dulu pernah juga terjadi. Sesama dokter. Resek-resek. Anggapannya (tersangka) mungkin tidak masalah," ujarnya.

Namun, kata Syafri, kejadian kali ini tidak diterima oleh seorang perawat yang menjadi korban. Sehingga perbuatan dokter tersebut dilaporkan dan kemudian ditindaklanjuti.

"Karena merasa terganggu, perawat ini akhirnya melapor ke polisi. Anggapan dia (tersangka) mungkin bercanda. Tapi kalau (bagian sensitif) orang dipegang-pegang tentu tidak wajar," tuturnya.

Baca Juga

Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Setelah berkas acara pemeriksaan dinyatakan lengkap, Polda Sumbar melimpah tersangka dan barang bukti gadis penjual gorengan
In Dragon, Pembunuh dan Pemerkosa Gadis Penjual Gorengan Segera Disidang
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar mencatat sebanyak 12 daerah di Sumatra Barat terpapar PMK
103 Kasus PMK Ditemukan pada 12 Daerah di Sumbar dari November 2024-12 Januari 2025
Sempat tertinggal 1-0 dari Borneo FC pada babak pertama putaran kedua Liga 1 BRI Indonesia, Semen Padang FC balas skor jadi 1-3.
Berhasil Comeback, Semen Padang FC Keluar Zona Degradasi Usai Hajar Borneo
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Presiden RI, Prabowo Subianto telah berlangsung sejak 6 Januari 2025 lalu. Beberapa daerah di Sumbar
Belum Dilaksanakan, Program Makan Bergizi Gratis di Padang Tunggu Arahan Pusat
Ilustrasi Remaja meninggal
Dua Orang Hanyut Terbawa Arus Sungai di Pesisir Selatan