Langgam.id - Pihak kepolisian berupaya menempuh jalur kekeluargaan dalam menyelesaikan kasus penganiayaan seorang remaja perempuan oleh sekelompok remaja lainnya yang terjadi di salah satu lapangan Kompleks Villa Mega, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar).
Sebab, kasus yang video-nya viral di media sosial (medsos) ini ternyata melibatkan anak di bawah umur. Meski pun diakui Kapolsek Padang Selatan AKP Ridwan, korban sempat membuat laporan polisi atas kejadian penganiayaan tersebut.
"Saya tetap mengedepankan peran babinkamtibmas. Karena menyangkut anak di bawah umur. Kalau tidak mau damai juga, maka dilanjutkan dengan undang-undang peradilan anak," kata Ridwan kepada langgam.id di objek wisata Pantai Air Manis, Rabu (1/7/2020).
Ia menyebutkan, korban berinisial BG itu masih berusia 15 tahun. Begitupun pelaku yang terlibat penganiyaan dan memvideokan mayoritas berusia yang sama.
"Yang dilaporkan empat orang, katanya (korban) terlibat semua (dalam penganiayaan)," ujarnya.
Ridwan mengungkapkan, pihaknya masih belum jadi mempertemukan kedua belah pihak hari ini di Mapolsek. Maka mediasi akan dilanjutkan besok, Kamis (2/7/2020).
"Besok jadinya dipanggil. Kami temukan korban dulu, dan semuanya. Ini kan awalnya yang kami dapat persoalan pertama karena cekcok di medsos kemudian dilanjutkan di lokasi. Faktor utama penganiayaan ini belum diketahui," tuturnya.
Seperti diketahui, tiga video dalam aksi penganiayaan itu viral di media sosial. Video tersebut dibagikan oleh akun Facebook bernama @Chang May Konter Uniang.
Dari salah satu video yang berdurasi 30 detik, tampak korban yang sepertinya masih remaja mengenakan baju belang-belang mendapatkan aksi kekerasan yang juga dilakukan seorang perempuan.
Rambut korban dijambak dengan seorang perempuan yang mengenakan baju berwarna merah. Tak hanya itu, korban juga beberapa kali mendapat pukulan tepat di kepala bagian belakang.
Meskipun korban telah bersujud karena dihimpit remaja yang melakukan penganiaya, namun aksi pemukulan terus terjadi. Bahkan, salah seorang perempuan lainnya berbaju hitam sempat memegangi korban.
Namun dari rekaman video, si perekam meminta rekannya yang memegangi untuk menjauhi korban dan membiarkan perempuan berbaju merah melakukan aksi pemukulan.
Sementara di video selanjutnya, yang merekam sempat menyorot wajah korban. Serta memperlihatkan beberapa luka goresan akibat aksi kekerasan yang dialami korban. Luka goresan itu terdapat di bagian lengan tangan kanan dan kiri korban. (Irwanda/ICA)