Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Gubernur ke IKN (Ritual Kendi Nusantara), kata Jasman, tak mungkin ikut jika ada ritual-ritual tertentu.
Langgam.id - Juru Bicara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) Jasman Rizal memastikan bahwa Gubrnur Mahyeldi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan untuk ritual.
Pernyataan Jasman itu untuk mengklarifikasi kabar atau informasi yang beredar di tengah masyarakat, bahwa Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah ikut ritual.
Jasman yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Sumbar itu meneegaskan, bahwa tidak akan mungkin Gubernur Sumbar ikut jika ada ritual-ritual tertentu dalam kegiatan itu.
"Yakinlah, jika ada ritual-ritual tertentu, buya pasti tak akan ikut atau tak akan mau. Buya sangat paham dengan agama Islam," tegas Jasman.
Apalagi, kata Jasman, kegiatan Ritual Kendi Nusantara itu bisa dilihat langsung di televisi. "Apakah yang kita saksikan dalam siaran langsung di televisi ada hal-hal yang bertentangan dengan keyakinan kita?," ucapnya.
Jasman menjelaskan, dalam rapat persiapan acara di IKN, tidak pernah panitia dari protokoler presiden menyampaikan akan ada acara ritual "Kendi Nusantara".
"Sejak awal rapat-rapat sampai ke pelaksanaan acara, tidak pernah ada disebutkan ada ritual tertentu. Setiap kepala daerah hanya diminta membawa air dan tanah dengan wadah tradisional masing-masing daerah disertai dengan sinopsis mengenai asal usul air dan tanah yang dibawa tersebut," jelas Jasman.
Jadi, sebut Jasman, apa yang disaksikan di televisi tentang Ritual Kendi Nusantara itu tak ada ritual agama tertentu.
"Kan bisa kita saksikan sendiri di televisi, kan tidak ada ritual-ritual agama atau kepercayaan tertentu," katanya.
Sementara itu, dikutip dari laman resmi milik Pemprov Sumbar, apa yang dilakukan Mahyeldi Ansharullah mendapat tanggapan positif dari masyarakat.
Salah satunya yang disampaikan Tokoh Adat di Kota Padang, Husnaini.
Menurut Husnaini, apa yang dilakukan gubernur dengan memilih tanah Pasaman Barat yang subur serta air dari Kabupaten Solok yang terkenal dengan Bareh Soloknya itu, sudah sangat tepat.
"Ini membuktikan bahwa tanah dan air Sumbar merupakan bagian tidak terpisahkan dari tanah air Indonesia," ujarnya.
Dikatakan Husnaini, Ritual Kendi Nusantara itu merupakan upaya untuk memperkuat rasa persatuan. "Saya lihat siaran langsungnya. Itu upaya untuk memperkuat rasa persatuan kita, Indonesia terdiri dari 34 provinsi, masing-masing gubernur bawa tanah dan air," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Ulama (MUI) Sumbar, Gusrizal Gazahar menilai sikap Mahyeldi ikut membawa tanah dan air ke IKN tak sesuai akidah.
"Saya tidak setuju dengan ritual tersebut, dalam kegiatan seperti ini, terkandung keyakinan yang tak bersesuaian dengan akidah tauhid,” ujar Gusrizal kepada langgam.id, Senin (14/3/2022).
Sikap pemimpin seperti itu, kata Gusrizal, bisa saja ditiru masyarakat awam kedepannya. Padahal, tambah Gusrizal, ritual seperti itu dilokalisir dalam ranah budaya semata, karena dalam Islam, seluruh tindakan dan perbuatan akan diminta pertanggungjawabannya kelak.
Baca juga: Ikut Ritual Kendi Nusantara, Mahyeldi Ajak Jokowi Kunjungi Korban Gempa Pasaman dan Pasbar
“Alasan dan niat yang menjadi landasan perbuatan, sangat menentukan kedudukan ritual itu dalam tinjauan syariat Islam,” ucapnya.
—