Langgam.id- Situs Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA dan SMK di Sumbar, sempat mengalami eror hingga tidak dapat diakses. Sehingga jadwal pendaftaran PPDB online ditunda beberapa kali.
Erornya laman http://ppdbsumbar2020.id/ menuai protes orang tua siswa. Ada orang tua yang mendatangi kantor Dinas Pendidikan Sumbar dan melapor ke Ombudsman Perwakilan Sumbar.
Baca juga: Orang Tua Murid Keluhkan PPDB Online Tidak Berjalan Baik
Namun di tengah kekecewaan orang tua terhadap PPDB 2020 itu, ternyata yang merancang situs tersebut adalah guru dan siswa SMK 4 Kota Payakumbuh yang terletak di Jalan Koto Kaciak Kelurahan Padang Sikabu, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Fikri dalam rapat bersama Komisi V DPRD Sumbar Senin lalu, sempat menyebutkan, pihaknya memberdayakan SMK dalam merancang situs PPDB. Di antaranya tenaga ahli komputer dan jaringan dari SMK 4 Payakumbuh.
Baca juga: Kadis Pendidikan Jelaskan pada DPRD Sumbar Cerita di Balik Situs PPDB Online
Kepala Sekolah SMK 4 Payakumbuh Aizur Hedi membenarkan itu. Situs PPDB online dibuat guru dan siswanya.
"Ada 3 orang guru dan 1 siswa yang ikut merancang situs PPDB Sumbar,' ujarnya kepada langgam.id Rabu (8/07/2020).
Baca juga: Baca juga: PPDB Online Tak Bisa Diakses, Berikut Penjelasan Dinas Pendidikan Sumbar
Aizur mengatakan, sekolahnya memiliki kemampuan dalam bidang teknologi informasi dan multimedia.
Sehingga, kata dia, sekolahnya diminta merancang situs PPDB berkat kepercayaan Dinas Pendidikan Sumbar. Kepercayaan itu muncul secara tiba-tiba, karena mengetahui potensi SMKnya.
"Sebelumnya, kami telah bermacam bergelut dalam pembuatan aplikasi. Salah satunya, aplikasi pengawas cabang untuk Dinas Wilayah IV Sumbar untuk Payakumbuh, Limapuluh Kota dan Tanah Datar," ujarnya.
Aizur mengatakan, kepandaian para guru dan siswanya ini dipromosikan Kacabdin Wilayah IV Sumbar Asricun kepada Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri.
Akhirnya, kata dia, tim SMK 4 Payakumbuh bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Sumbar untuk membicarakan seputar PPDB online.
"Mulai dari awal perencanaan, analisis, dan sebagainya. Beberapa kali persentasi, akhirnya diputuskan," ujarnya.
Setelah mendapatkan kepercayaan, tim SMK 4 membuat aplikasi PPDB Sumbar. Kata dia, timnya bekerja siang malam. Setelah dilakukan diuji coba, situs tersebut resmi meluncur pada 22 Juni 2020.
Namun, menurutnya, permasalahan internet tak dapat dibendung. Pada hari pertama itu, server PPDB Sumbar down, akibat membludaknya akses kunjungan para peserta.
"Semua masuk peserta didik dengan situs sama, tidak sanggup menampung mungkin," ujarnya.
Ia mengaku, timnya pun segera pun memperbaikinya, pada hari kedua situs PPDB Sumbar kembali dapat diakses dengan menambah kapasitas server sebesar 128 gigabyte.
Dengan penambahan kapasitas server tersebut, kata dia, situs bisa menampung pendaftar mencapai 300 ribu orang.
Akhirnya pada 23 Juni 2020, laman http://ppdbsumbar2020.id/ kembali bisa diakses. Kata dia, sebanyak 28 ribu calon peserta didik berhasil mendaftar saat itu.
"Ternyata ada permasalahan lain, kami berusaha terus untuk memperbaikinya," ujarnya.
Namun, sejak 24 Juni 2020 pengelolaan situs diserahkan ke Dinas Pendidikan Sumbar, yang akhirnya memutuskan mengalihkan ke tim Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai pengawas dan pembimbing.
Ia mengatakan, penerimaan secara daring yang dibuka kembali 29 Juni 2020, sudah dikelola tim dari UNP.
"Jadi sekarang tidak tanggung jawab kami lagi,"ujarnya. (Irwanda/SRP)