Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) kembali menggelar Silek Art Festival (SAF) 2019. Selain menampilkan berbagai atraksi aliran silek di Minangkabau, festival yang kali kedua diselenggarakan Dinas Kebudayaan Sumbar ini juga mengagendakan penampilan kebudayaan lain, namun tetap berkaitan dengan silek.
"Ini bentuk kepedulian kita kepada warisan budaya yang ada di Sumbar. Silek budaya yang lahir turun temurun sejak dahulunya di Ranah Minang. Kegiatan SAF ini salah satu wadah mengenalkan silek Minangkabau ke mata dunia," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat menggelar konferensi pers sekaligus melaunching pelaksanaan SAF di Istana Gubernur, Rabu (26/6/2019).
SAF akan dimulai tanggal 18-31 Agustus 2019 mendatang. Festival ini akan tersebar di lima daerah yang berpusat di Kota Padang. Lalu, Sijunjung, Kota Solok, Kota Payakumbuh, dan Kabupaten Agam. Sedangkan anggaran yang tersedot untuk FAS ini lebih dari Rp2 miliar. Masing-masing, Rp450 juta dari anggaran Provinsi dan sekitar Rp2 miliar dari Kementerian.
Menurut Irwan, hingga kini, persiapan pelaksanaan SAF yang kedua kali ini telah mencapai 70 persen. Festival ini secara nyata memberikan tempat bagi para pesilat untuk menampilkan diri.
"Festival bisa menghidupkan dan menumbuhkan kembali silat dalam kehidupan sehari-hari,” kata Irwan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti mengatakan, peserta SAF tahun ini diprediksi lebih banyak dari tahun sebelumnya. Kondisi ini tergambar dari data rapat koordinasi dengan daerah dan sasaran silek yang ada.
"Kita melibatkan banyak komunitas silat, mereka juga memakai sistem julo-julo, jika tampil di satu daerah maka semua tampil kesana beramai-ramai, jika di tempat lain maka juga datang kesana ramai-ramai," katanya. (Rahmadi/RC)