Langgam.id - Wilayah Sumatra Barat (Sumbar) akan mengalami hari tanpa bayangan selama enam hari, mulai Minggu (15/3/2020). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, peristiwa kulminasi utama tersebut di wilayah Sumbar dapat dipantau hingga Jumat (20/3/2020).
BMKG Padang Panjang di akun facebook resminya menyebut, kulminasi utama akan terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat. "Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit."
Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. "Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan," sebut publikasi itu.
Berikut ini jadwal hari tanpa bayangan di 19 kabupaten dan kota di Sumbar:
- Tuapejat (Kepulauan Mentawai), Minggu, 15 Maret 2020, pukul 12.30.32 WIB
- Padang Aro (Solok Selatan), Senin, 16 Maret 2020, pukul 12.23.35 WIB
- Painan (Pesisir Selatan), Selasa, 17 Maret 2020, pukul 12.25.59 WIB
- Sungai Dareh (Dharmasraya), Rabu, 18 Maret 2020, pukul 12.22.00 WIB
- Muaro (Sijunjung), Rabu, 18 Maret 2020, pukul 12.24.17 WIB
- Sawahlunto, Rabu, 18 Maret 2020, pukul 12.24.54 WIB
- Arosuka (Kabupaten Solok), Rabu, 18 Maret 2020, pukul 12.25.31 WIB
- Padang, Rabu, 18 Maret 2020, pukul 12.26.33 WIB
- Parit Malintang (Padang Pariaman), Rabu, 18 Maret 2020, pukul 12.26.54 WIB
- Kota Pariaman, Rabu, 18 Maret 2020, pukul 12.27.32
- Payakumbuh, Kamis 19 Maret 2020, pukul 12.25 10 WIB
- Kota Solok, Kamis 19 Maret 2020, pukul 12.25.21 WIB
- Batusangkar (Tanah Datar), Kamis 19 Maret 2020, pukul 12.25.21 WIB
- Padang Panjang, Kamis 19 Maret 2020, pukul 12.26.06 WIB
- Bukittinggi, Kamis 19 Maret 2020, pukul 12.26.12 WIB
- Lubuk Basung (Agam), Kamis 19 Maret 2020, pukul 12.27.32 WIB
- Sarilamak (Limapuluh Kota), Jumat 20 Maret 2020, pukul 12.24.46 WIB
- Lubuk Sikaping (Pasaman), Jumat 20 Maret 2020, pukul 12.26.45 WIB
- Simpang Ampek (Pasaman Barat), Jumat 20 Maret 2020, pukul 12.28.08 WIB
Sebelumnya, BMKG Padang Padang merilis, hari tanpa bayangan terjadi karena bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi (perputaran) bumi.
Hal ini membuat posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun. Rentangnya, antara 23,5 Lintang Utara sampai dengan 23,5 Lintang Selatan. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian matahari.
Pada 2020 ini, matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2020 pukul 10.50 WIB dan 22 September 2020 pukul 20.31 WIB. Pada 23 Juni 2020 pukul 04.44 WIB, matahari berada di titik balik utara. Selanjutnya, pada 21 Desember 2020 pukul 17.02 WIB Matahari berada di titik balik selatan.
Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun. Waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa. Kulminasi utama terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang sebuah kota atau wilayah.
Secara umum, kulminasi utama tahun 2020 di Indonesia terjadi antara 21 Februari 2020 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 4 April 2020 di Sabang, Aceh. Kemudian, antara 6 September 2020 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2020 di Baa, Nusa Tenggara Timur. (*/SS)