Langgam.id - Usaha pembuatan keranjang parcel termasuk bisnis yang ramai pembeli di bulan Ramadan. Sebab, parcel identik diberikan pimpinan kepada pegawai maupun kolega bisnis jelang Idul Fitri.
Salah seorang pembuat keranjang parcel di Lubuk Begalung, Kota Padang, Budi (41) justru mengeluhkan kondisi penjualan pada Ramadan 2019 ini. Hingga 15 hari puasa berlalu, belum juga ada peningkatan penjualan.
"Belum ada peningkatan permintaan. Mudah-mudahan ramainya sekitar 10 hari jelang lebaran," kata pemilik sentra kerajinan rotan "FIRA" di jalan Raya Pitameh, Lubuk Begalung itu, Rabu (22/5/2019).
Setiap Ramadan, Budi selalu membuat keranjang parcel. Namun tahun ini, ia memperkirakan pembelian keranjang parcel menurun dibandingkan Ramadan sebelumnya.
Keranjang parcel yang dijual Budi beragam bentuk dan harga. Ada yang bertingkat satu, dua sampai tiga. Harganya mulai dari Rp25 ribu hingga Rp55 ribu. Keranjang parcel buatan Budi berbahan dasar rotan mawi yang dipesannya dari Jambi dan daerah Bungus.
"Permintaan biasanya dari luar daerah. Seperti Silungkang, Bukittinggi, Sungai Penuh Kerinci. Banyak juga yang di Padang," katanya.
Senada dengan itu, pengrajin keranjang parcel lainnya, Indra (36) mengeluhkan hal yang sama. Bahkan, dia membuat keranjang parcel lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Sekarang ngasih parcel itu katanya gratifikasi. Jadi, banyak yang ndak mau beli keranjang. Tren parcel sepertinya menurun tahun ini," katanya.
Tidak mau menanggung risiko alias rugi, Indra pun membuat keranjang parcel sesuai permintaan pelanggan. "Nggak dilebihkan. Sesuai pesanann saja. Paling sehari sepuluh keranjang," tutupnya. (*RC)