Sepenggal Cerita Pulang Basamo SAS 2019

PalantaLanggam - Lebaran kali ini, Nagari Sulit Air, kecamatan X koto diatas kab Solok kembali mengadakan alek nagari yakni pulang basamo SAS IPPSA 2019. Kegiatan ini rutin diadakan sekali dalam dua tahun, bahkan termaktub dalam AD/RT SAS yang terbaru disahkan.

Perkumpulan Sulit Air Sepakat (SAS) adalah bagian diaspora Minang yang terus menunjukan eksistensi dan legitimasinya dalam mempererat peranan orang rantau untuk kampung halaman.

Irwansyah Masri yang merantau di Palembang, didaulat menjadi ketua panitia OC pulang basamo. Seterusnya Addiarahaman seorang dosen d ikota Jambi juga didapuk menjadi ketua SC untuk Mukernas SAS nanti.

Berikutnya ada 120 orang panitia diperbantukan dalam mensukseskan pulang basamo kali ini termasuk IPPSAwan/IPPSAwati yang mau kerja dengan semangat tanpa batas untuk alek yang diadakan disalingka nagari Sulit Air.

Dicuplik dari sas.or.id, Pulang Basamo 2019 akan berlangsung selama enam hari dari tanggal 4 juni sampai 9 juni 2019.  Ihwal pulang basamo sendiri dimulai pada 30 Mei 2019 pukul 8 pagi, dimana titik kumpul keluar pintu tol Ciujung Merak langsung dilepas oleh ketua umum DPP SAS Syamsudin Muchtar.

Selanjutnya akan menaiki satu kapal menyeberang ke pelabuhan Bakauheuni. Dalam perjalanan nanti akan singgah kebeberapa cabang SAS Kota Bumi, SAS Batu Raja, SAS Lubuk Linggau, SAS Dhamas raya dan SAS Solok.

Dijelaskan juga 1000 pasang stiker pulang basamo, bahkan masih kurang ditambahkan lagi 500 set lagi untuk ditempelkan dimobil warga SAS seluruh perantau.

Momen pulang basamo 2019 adalah meriview hasil kerja SAS dalam agen Mukernas nanti yang akan di helat di gedung sekolah PSA Gando. Sebelum itu juga ada agenda pertama diskusi panel cabang-cabang SAS, untuk mengelola peran perantau dalam menghadapi era digital revolusi 4.0 tentu dalam bingkai efektivitas kerja organisasi.

Yang tidak perlu dilupakan juga adalah tema umum yang disepakati bersama panitia berupa "Harmoni Dalam besinergi" yakni memberi ruang dan kebersamaan seluruh insan perantau dalam rangka membangun potensi organisasi menjadi lebih kuat dan rekat membangun nagari bersama.

Peran IPPSA juga tidak diabaikan, merekalah nanti cikal bakal penerus organisasi SAS ini dimasa depan. Saat ini adik-adik kita ini dengan AD/RT sendiri juga berusaha eksis & independen dalam megelola peran pemuda pemudi Sulit Air.

Keberadaan nya dimomen pulang basamo kali ini seyogyanya menggairahkan keragaman kegiatan yang ada. Seperti aktraksi seni dan budaya serta dunia sportivitas bola kaki, futsal dan bulut tangkis dan lainya. Bahkan pulang basamo 2019 ini akan mengadakan pemilihan ketua umum yang ke-34 sejak berdiri pada tahun 1951 silam.

Agenda lainnya juga tidak luput dilewatkan bersama, seperti undangan terbuka peresmian masjid Gontor di Ompang Talago laweh di hari jumat pagi pada tanggal 7 juni 2019, konon akan dihadiri juga pimpinan Gontor dari Ponorogo.

Turnamen Bola kaki tetap berpusat dilapangan Koto tuo dan Futsa IPPSA Cup juga selenggarakan piala bergilirnya. Kecuali di hari kamis tanggal 6 juni, pada malam hari nya semua mata akan berpaling menuju pentas pulang basamo akbar 2019. Bisa jadi baru kali ini pembukaan akan diadakan di lapangan besar Koto tuo.

Momen spesialnya adalah IPPSA dengan ranah muda mudi yang energik akan membuat sebuah seni tari kolosal Nusantara melibatkan 15 cabang IPPSA seluruh Indonesia, tak kurang 160 relawan akan mencoba berkaloborasi dalam satu aksi seni yang menawan. Berita lainnya, masjid Raya akan dibuat menjadi Islamic Center Sulit dibuat dua tingkat, donatur nya sudah ada. Yang perlu mungkin mohon izin restu semua pihak, dan itu juga akan diplenokan dalam mukernas SAS nanti.

Persiapan pulang basamo H-8 sudah mendekati 85% pada waktunya nanti akan bekerja semaksimal mungkin. Budget pulang basamo 2019 total dibutuhkan lebih 278 juta rupiah, dan itu semua dibantu dan disumbangkan keroyokan oleh para dermawan serta cabang SAS seluruh Indonesia. Boleh jadi inilah mungkin kelebihan dan keunggulan organisasi SAS, ketika mendengar kata kata SAS para insan peduli Sulit Air, tidak segan segan untuk mengeluarkan rupiah demi suksesnya acara bersama.

Wali Nagari Sulit Air Alex Suryani dengan segenap soliditas perangkat nagari nya, juga serta merta bergiat merapihkan kampung halaman. Terutama jalan masuk dari Singkarak telah ditumbuhi semak belukar & itu butuh kerja sama dengan pemda Solok. Jalan yang berlobang pun dalam waktu dekat akan ditambal demi kelancaran transportasi dalam nagari seluas 76 km persegi ini.

Semoga pulang basamo 2019 memberi kebersamaan dan kenangan serta memperkuat silaturahmi anak nagari baik di rantau maupun di ranah minang.

Baca Juga

Peduli Bencana Tanah Datar, BM 3 Sumut Salurkan Bantuan dan Santunan
Peduli Bencana Tanah Datar, BM 3 Sumut Salurkan Bantuan dan Santunan
Kadisnakertrans Sumbar, Nizam Ul Muluk mengatakan bahwa saat ini perantau Minang tidak lagi didominasi oleh laki-laki, namun perempuan.
Kadisnakertrans Sumbar: 94 Persen Pekerja Migran Minang Adalah Perempuan
Perantau Minang Pulang Basamo Sudah Sentuh Tanah Minang
Perantau Minang Pulang Basamo Sudah Sentuh Tanah Minang
IKPS Riau Dirikan Posko Kemanusian Galang Bantuan ke Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan
IKPS Riau Dirikan Posko Kemanusian Galang Bantuan ke Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan
Militer indonesia terkuat asean
3 Putra Minang Kini Pegang Pangdam
Masyarakat Minang di Singapura
Masyarakat Minang di Singapura