Semester I/2024, OJK Nilai Kinerja Sektor Keuangan Sumbar Tumbuh Positif

Dampak Covid-19 sumbar

Ilustrasi (Foto: Dok. OJK)

Langgam.id - OJK Provinsi Sumatera Barat menilai kondisi sektor jasa keuangan di Sumatera Barat posisi Juni 2024 atau semester pertama tahun ini tumbuh positif dengan tingkat risiko yang masih terjaga.

Kepala Perwakilan OJK Sumbar Roni Nazra mengatakan kinerja sektor jasa keuangan tersebut telah turut mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Barat yang menunjukkan kinerja positif, tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan II-2024 (yoy) tercatat sebesar 4,71 persen.

"Kinerja sektor jasa keuangan Sumbar tumbuh positif dan ikut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah," katanya, dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024).

Ia memaparkan kinerja industri perbankan (Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat) di Sumatra Barat tumbuh positif.

Pada Juni 2024, aset perbankan tumbuh 5,80 persen (yoy) menjadi sebesar Rp81,94 triliun dan penyaluran kredit/pembiayaan tumbuh 6,84 persen (yoy) menjadi sebesar Rp71,42 triliun.

Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 6,57 persen (yoy) menjadi sebesar Rp56,79 triliun. Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL 2,53 persen, dan rasio LDR 125,77 persen.

Penyaluran kredit untuk pelaku UMKM mencapai Rp31,43 triliun, tumbuh sebesar 6,24 persen (yoy). "Penyaluran kredit kepada pelaku UMKM ini mencapai 44,00 persen dari total kredit perbankan di Sumatera Barat," jelasnya.

Untuk kinerja perbankan syariah, dari sisi aset, DPK dan penyaluran pembiayaan masih menunjukan pertumbuhan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional.

Aset perbankan syariah Sumatera Barat tumbuh sebesar 14,05 persen (yoy) menjadi sebesar Rp11,03 triliun, dengan penghimpunan DPK meningkat sebesar 13,85 persen (yoy) menjadi sebesar Rp10,31 triliun dan penyaluran pembiayaan tumbuh 20,96 persen (yoy) menjadi sebesar Rp9,59 triliun. Risiko pembiayaan juga masih terjaga dengan rasio NPF 1,59 persen, dan rasio FDR 92,93 persen.

Bank Perekonomian Rakyat di Sumatera Barat juga tumbuh dengan baik. Aset tumbuh 7,68 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,60 triliun, penghimpunan DPK tumbuh 6,44 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,94 triliun.

Sedangkan penyaluran kredit/pembiayaan tumbuh 9,05 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,04 triliun, dengan 71,50 persen merupakan kredit/pembiayaan bagi UMKM. Risiko kredit/pembiayaan tercatat dengan rasio NPL/NPF 10,84 persen, dan rasio LDR/FDR 104,95 persen.

Pada industri Pasar Modal, jumlah Single Investor Identification (SID) terus tumbuh. Pada posisi Juni 2024, total SID berjumlah 184.079 investor, yang tumbuh sebesar 17,12 persen (yoy). Dari total SID tersebut, SID saham mencapai 84.239 investor, tumbuh sebesar 23,47 persen (yoy), dengan total nilai transaksi sampai dengan Juni 2024 adalah sebesar Rp3,78 triliun.

Sedangkan jumlah SID Reksa Dana adalah sebanyak 174.480 investor, SID Surat Berharga Negara (SBN) berjumlah 7.814 investor, dan SID Efek Beragunan Aset (EBA) berjumlah 3 investor.

Untuk Industri Keuangan Non Bank, khususnya Perusahaan Pembiayaan, pembiayaan yang disalurkan posisi Juni 2024 tumbuh 4,82 persen (yoy) menjadi sebesar Rp5,40 triliun, dan Non Performing Financing (NPF) sebesar 3,21 persen.

Fintech lending masih terus menunjukan pertumbuhan yang positif. Pada Juni 2024, outstanding pembiayaan melalui fintech lending berjumlah sebesar Rp1,14 triliun atau tumbuh 11,88 persen (yoy). Risiko pinjaman masih terjaga dengan rasio TWP90 sebesar 2,23 persen.

Jumlah lender/investor di Sumatera Barat saat ini 3.459 rekening, dengan jumlah borrower aktif sejumlah 298.315 rekening. (*/Fs)

Tag:

Baca Juga

Semester Pertama 2024, Simpanan Pelajar di Sumbar Capai Rp200 Miliar
Semester Pertama 2024, Simpanan Pelajar di Sumbar Capai Rp200 Miliar
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022, BI Sumbar Bawa Rp 5,9 Miliar ke Mentawai
OJK Catat Penyaluran Kredit ke UMKM Sumbar Capai Rp31,38 Triliun
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022, BI Sumbar Bawa Rp 5,9 Miliar ke Mentawai
Tumbuh Positif, OJK Catat Aset Perbankan Sumbar Tembus Rp81,33 Triliun
Jaga NPL, OJK Ingatkan Lembaga Penyalur KUR Lebih Selektif
Jaga NPL, OJK Ingatkan Lembaga Penyalur KUR Lebih Selektif
Dampak Covid-19 sumbar
OJK Cabut Izin BPR Lubuk Raya Mandiri, Nasabah Diminta Tenang
Gubernur Dorong OJK Kejar Inklusi Keuangan Sumbar 90 Persen
Gubernur Dorong OJK Kejar Inklusi Keuangan Sumbar 90 Persen