Langgam.id - Beridirnya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mahmud Yunus Batusangkar tak lepas dari perjalanan panjang hadirnya Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang.
IAIN Batusangkar lahir dari rahim Faklutas Tarbiyah UIN IB Padang tahun 1997. Saat itu, Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Batusangkar telah bernaung selama 26 tahun sebagaimana dikuti dari laman resmi IAIN Batusangkar, Sabtu (11/6/2022).
Kemudian, berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor: 11/1997 dan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 285/1997 memberikan akses kepada STAIN untuk duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan berbagai perguruan tinggi lainnya.
Adanya perubahan status itu, maka seluruh dosen dan karyawan beserta sarana dan prasarana Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Batusangkar beralih menjadi aset Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar.
Saat alih status, STAIN Batusangkar memiliki dua jurusan, yaitu Tarbiyah dan Syariah.
Awal jadi STAIN, Faklutas Tarbiyah memiliki tiga program studi, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan Kependidikan Islam (KI). Sementara, jurusan Syariah hanya memiliki satu program studi, yaitu Ahwal al-Syakhshiyah.
Kemudian, tahun 2000, STAIN Batusangkar memperoleh izin penyelenggaraan Program Studi Muamalah (Ekonomi Islam Konsentrasi Perbankan Syariah) dan Program Studi Tadris Bahasa Inggris.
Lalu, tahun 2005 dibuka Program Studi Tadris Matematika, tahun 2009 dibuka Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, tahun 2011 dibuka program studi Ekonomi Syariah Syariah pada Jurusan Syariah.
Selanjutnya, tahun 2012 dibuka Program Studi Bimbingan konseling, Tadris Fisika dan Tadris Biologi pada Jurusan Tarbiyah serta Program Studi Manajemen Informatika untuk D3.
Pengalaman STAIN dalam mengelola pendidikan pada jenjang Strata 1 dan Diploma III, baik dalam penataan administrasi maupun penyelenggaraan kegiatan akademik juga telah menantang STAIN Batusangkar untuk menyelenggarakan jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu untuk Program Magister.
Hal ini terwujud dengan keluarnya izin penyelenggaraan Program Studi S2 Manajemen Pendidikan Islam pada tahun 2010 dan Hukum Ekonomi Syariah tahun 2012.
Tahun 2014, STAIN Batusangkar kembali dipercayai Kementerian Agama untuk menyelenggarakan enam program studi baru, yaitu Program Studi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA), Program Studi Hukum Tata Negara Islam (Siyasah), Program Studi Ilmu Quran Tafsir, Program Studi Ilmu Hadis, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, dan Program Studi S2 Pendidikan Agama Islam.
Hingga resmi berlaih status menjadi IAIN, STAIN Batusangar telah menyelenggarakan tiga jurusan dengan 21 program studi, dan tahun 2015, STAIN Batusangkar resmi menjadi IAIN melalui Perpres Nomor: 147, tertanggal 23 Desember 2015.
Kini, IAIN Batusangkar telah resmi menyandang status UIN dan Kepresnya juga sudah diteken Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Selain itu, didirikannya IAIN Batusangkar juga dilatarbelakangi adanya salah satu kerjaan besar yang terdapat di wilayah nusantara.
Setelah masuknya pengaruh Agama Islam, sistem pemerintahan Kerajaan Pagaruyung dan kehidupan sosial masyarakat juga dipengaruhi oleh ajaran Islam.
Keberadaan kerajaan Pagaruyung yang wilayahnya mencakup hampir seluruh wilayah Sumatra Barat, secara historis telah menempatkan Batusangkar sebagai pusat kebudayaan Minangkabau dan penyebaran agama Islam di Nusantara.
Tidak hanya itu, Batusangkar juga dikenal sebagai cikal bakal berkembangnya perguruan tinggi di Sumbar. Hal itu ditandai dengan berdirinya Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Batusangkar pada 1 September 1954.
Tahun 1956, PTPG Batusangkar diintegrasikan ke Universitas setempat sehingga berubah status menjadi bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Andalas di Bukittinggi.
Baca juga: IAIN Batusangkar dan Bukittinggi Sah Jadi UIN, Perpresnya Sudah Diteken
Walaupun pengintegrasian itu merupakan perubahan status, bagi PTPG Batusangkar yang diintegrasikan ke dalam Universitas Andalas Bukittinggi, kebijakan itu hampir tidak mempengaruhi program-program sebelumnya.