PalantaLanggam - Sebentar lagi Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), bakal memiliki Tugu Rabab Pasisia sebagai ikon daerah setempat yang rencananya akan di bangun di kawasan Bukit Putus, Kecamatan IV Jurai, Kota Painan.
Bupati Pessel Hendrajoni mengatakan, berdirinya sebuah tugu di suatu daerah merupakan ciri khas yang melambangkan wilayah tersebut. Menurut dia, untuk wilayah Sumatera Barat (Sumbar), Kabupaten Pesisir Selatan adalah satu-satunya daerah yang terkenal dengan gesekan Biola Rabab.
"Sebab di Pesisir Selatan ini kebudayaan itu tidak boleh hilang. Jadi, tahun ini akan kita dirikan patung Rabab Pasisia sebagai ikon daerah agar kelak anak cucu kita tidak lupa," ujar Hendrajoni tempo hari.
Menurutnya, ide membuat Tugu Rabab Pasisia sudah muncul sejak lama, namun baru direalisasikan oleh pemerintah daerah 2019 ini melalui APBD.
"Anggarannya sekitar 1 miliar lebih. Pemborongnya sudah oke. Nanti kita datangkan ahli patung dari Sukabumi," katanya.
Bupati menjelaskan, keberadaan Tugu Rabab Pasisia tidak sekadar simbol daerah semata, namun gesekan rabab oleh yang empunya sudah dikenal dikalangan para raja-raja yang saat itu Pesisir Selatan masih dikenal dengan sebutan Banda Sapuluah.
"Dari cerita nenek moyang kita terdahulu, saat raja-raja berkuasa pada masa penjajahan Belanda dan Portugis, rakyat kita hidup sejahtera, aman dan sentosa. Hasil padi dan laut berlimpah. Jadi, kegembiraan itu ditandai dengan gesekan biola rabab," ucapnya.
Menurut bupati, sesuai masterplan dari dinas terkait, patung yang berdiri kokoh di kawasan Bukit Putus, Kacamatan IV Jurai, Painan itu, nantinya dibuat persis seperti orang sedang berabab, namun siapa tokoh yang menjadi sosok pada patung itu tidak disebutkan namanya.
"Siapa orangnya kita tidak sebutkan. Kalau di pajang nama orangnya, takut yang lain komplain. Sebab, kita tahu masyarakat Pessel banyak yang pintar-pintar main rabab. Jika perlu, nanti patung saya saja yang di pajang," katanya.