Langgam.id - Wakil Wali Kota Bukittinggi, Irwandi reaktif Virus Corona (Covid-19) setelah dilakukan pemeriksaan cepat (Rapid Test) sebanyak 3 kali. Saat ini, orang nomor dua di Kota Bukittinggi itu sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit, karena ia juga memiliki penyakit penyerta.
Sementara, untuk memastikan apakah Irwandi terjangkit Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bukittinggi telah mengambil swab tenggorokan dan hidungnya dan telah dikirim ke Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang.
Keterangan Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, bahwa wakilnya tersebut sempat menghadiri pertemuan di salah satu acara di Kota Pariaman sebelum dinyatakan reaktif Covid-19. Kegiatan itu dihadiri perwakilan kepala daerah se-Sumatra dan berlangsung Maret 2020.
"Pulang dari Pariaman memang sudah kurang sehat, waktu itu sakitnya di kepala. Akhirnya istirahat selama 15 hari di rumah," ujar Ramlan kepada wartawan saat jumpa pers online yang diadakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumbar, Selasa (21/4/2020).
Setelah istirahat selama 15 hari, menurut Ramlan, kondisi Irwandi mulai membaik dan sudah bisa beraktivitas dengan normal. Bahkan, sudah mengikuti Rapat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) di Hotel Rocky Bukittinggi, peretemuan tersebut juga telah menerapkan physical distancing.
"Saya sempat ngobrol dengan beliau, ketika sehat, ada acara di Hotel Rocky, beliau juga ikut, ada. Yang maninggal juga positif, perempuan (ikut di acara). Apakah dapat di situ enggak tahu, tapi kita belum bisa mengatakan positif karena hasil swab belum keluar, mudah-mudahan hari ini keluar," jelasnya.
Pasca-hasil rapid test tiga kali reaktif Covid-19, Ramlan menyebutkan, seluruh keluarga Irwandi sudah diisolasi. Hal itu dilakukan sebagai upaya antisipasi cepat, apabila mendapat kabar terburuk.
"Termasuk ajudan dan sopir. Kita jaga-jaga aja, tapi menjelang hasil laboratorium kita melakukan hal yang menenangkan. Makanya, upaya kita di pemerintahan mempercepat memutus (penyebaran) apabila itu terjadi, tapi harapan kita tidak itu," katanya. (Irwanda/ZE)