Revitalisasi Tren Budaya Populer Melalui TikTok: Sebuah Fenomena yang Mengubah Paradigma

Revitalisasi Tren Budaya Populer Melalui TikTok: Sebuah Fenomena yang Mengubah Paradigma

Kuntum Khaira. (Foto: Dok. Pribadi)

TikTok, platform berbagi video berdurasi pendek, telah menjadi fenomena global yang merevolusi cara kita mengonsumsi dan berinteraksi dengan budaya populer. Dengan jutaan pengguna aktif setiap hari, TikTok telah menjadi wadah yang ampuh untuk merevitalisasi tren budaya populer, mengubah paradigma, dan membentuk kembali lanskap media.

TikTok telah menjadi katalisator dalam menghidupkan kembali tren budaya populer yang telah lama terlupakan. Contoh yang menonjol adalah kebangkitan musik disko. Pada tahun 2020, lagu "Say So" oleh Doja Cat menjadi hit besar di TikTok, memicu tren luas untuk tarian dan kreasi video yang terinspirasi disko. Hal ini menyebabkan peningkatan popularitas musik disko di kalangan generasi muda, yang sebelumnya mungkin tidak mengenal genre tersebut.

TikTok juga berdampak signifikan pada industri mode. Para pengguna menggunakan platform ini untuk berbagi kiat gaya, menunjukkan pakaian unik, dan menciptakan tren baru. Tagar seperti #OOTD (Outfit of the Day) dan #FashionInspo menjadi populer, memungkinkan pengguna untuk menginspirasi dan terinspirasi oleh orang lain. Platform ini telah menjadi inkubator bagi desainer yang sedang naik daun, memberi mereka kesempatan untuk memamerkan karya mereka kepada audiens global.

Munculnya TikTok telah menciptakan jenis pembuat konten baru. Pengguna biasa kini memiliki kekuatan untuk menjadi influencer, menjangkau jutaan orang dengan video mereka. Pembuat konten TikTok sering kali lebih otentik dan relatable dibandingkan selebriti tradisional, memungkinkan mereka untuk menjalin hubungan yang lebih kuat dengan pengikut mereka. Hal ini telah mengubah dinamika industri hiburan, karena pembuat konten TikTok sekarang menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan.

TikTok telah mengubah cara orang mengonsumsi media. Video berdurasi pendek dan format yang adiktif dari TikTok menarik pengguna berlama-lama di platform, menghabiskan berjam-jam menggulir konten. Hal ini telah menyebabkan penurunan waktu yang dihabiskan di platform media sosial tradisional seperti Facebook dan Instagram. TikTok telah menjadi tujuan utama untuk hiburan, berita, dan pendidikan bagi banyak orang.

Di luar ranah budaya populer, TikTok juga berdampak sosial dan budaya yang mendalam. Platform ini telah menjadi ruang untuk aktivisme, advokasi, dan kesadaran akan masalah sosial. Para pengguna menggunakan TikTok untuk berbagi cerita pribadi, menggalang dukungan untuk gerakan sosial, dan menantang norma dan stereotip.

TikTok adalah fenomena budaya yang telah mengubah paradigma tren budaya populer, pengaruh mode, peran pembuat konten, konsumsi media, dan dampak sosial. Platform ini telah merevitalisasi tren yang telah lama terlupakan, memberdayakan pembuat konten baru, dan membentuk kembali cara kita mengonsumsi dan berinteraksi dengan budaya. Ketika TikTok terus berkembang, kita dapat mengharapkannya untuk terus memainkan peran penting dalam membentuk lanskap media dan budaya di tahun-tahun mendatang.

*Penulis: Kuntum Khaira (Mahasiswi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas)

Tag:

Baca Juga

Wawako Padang Konsultasi ke Kemensos Soal Program Sekolah Rakyat
Wawako Padang Konsultasi ke Kemensos Soal Program Sekolah Rakyat
Pengurus Wilayah NU Sumbar Periode 2025-2030 Resmi Dilantik
Pengurus Wilayah NU Sumbar Periode 2025-2030 Resmi Dilantik
Pengprov Cabor dan KONI Daerah Datangi Kantor KONI Sumbar, Desak Jangan Tunda Musorprov
Pengprov Cabor dan KONI Daerah Datangi Kantor KONI Sumbar, Desak Jangan Tunda Musorprov
Wakil Bupati Dharmasraya, Leli Arni menghadiri acara pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatra Barat periode 2025-2030.
Wabup Dharmasraya Hadiri Pelantikan PWNU Sumbar 2025-2030
Rektor UNAND, Efa Yonnedi melepas keberangkatan 31 jemaah calon haji (JCH) dari keluarga besar universitas. Pelepasan itu dilaksanakan
Rektor Lepas Keberangkatan 31 Jemaah Calon Haji UNAND
Jajaran Polda Sumatra Barat (Sumbar) telah mengungkap sebanyak 355 kasus penyalahgunaan narkoba sepanjang Januari hingga April 2025.
436 Orang Ditangkap Akibat Narkoba di Sumbar, Termasuk 1 Polisi