Respon UNP Soal Mahasiswi Diduga Hilang Saat Pergi KKN di Pesisir Selatan

UNP meninggal

Kampus Universitas Negeri Padang di Air Tawar. (Foto: Humas UNP)

Langgam.id - Universitas Negeri Padang (UNP) menyampaikan rasa prihatin atas kasus hilangnya mahasiswi berinisial VR (22) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar). Pihak keluarga melaporkan VR hilang dan dibawa kabur seorang pria yang disebut sebagai dukun saat kuliah kerja nyata (KKN).

VR diketahui merupakan mahasiswi dari Fakultas Ilmu Sosial. Ungkapan rasa prihatin atas kejadian ini disampaikan langsung Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNP, Siti Fatimah.

"Jadi yang pasti kita prihatin dengan kejadian ini. Tidak jangka bisa seperti itu," kata Fatimah dihubungi langgam.id, Selasa (20/7/2021).

Fatimah mengakui pihak kampus belum berkomunikasi dengan pihak keluarga, lantaran sedang pandemi covid-19. Namun upaya pencarian, menggali informasi dan koordinasi dengan pihak kepolisian telah dilakukan.

"Kabarnya sudah dilakukan. Tapi belum ada hasilnya. Kita yakin dalam waktu cepat atau lambat terungkap juga," jelasnya.

Menurutnya, pihak kampus telah responsif atas kejadian ini dan bahkan memiliki beberapa informasi. Hanya saja belum bisa menyimpulkan serta mengekspos. Pihak kampus masih berupaya mencari data lebih akurat.

"Jadi tidak usah direspon terlalu reaktif lah. Kita kan harus responsif, kita responsif dengan merespon dan hati-hati. Kami dari fakultas melacak kok. Nanya sini sana. Tanya ke Kapus (Kepala Pusat KKN), ke LP2M. Sudah ada data," ujarnya.

"Tapi belum berani mengekspos karena data itu belum valid menurut kami, karena akademisi itu harus berhati-hati, harus kroscek data. Kalau dari keluarga kan dilarikan dukun, sedang KKN, ya kita terima dulu," sambung Fatimah.

Memasuki hari ketujuh ini, keberadaan VR belum menemukan titik terang. Sebelumnya, pihak keluarga menyebutkan, VR hilang dan dibawa kabur saat hendak pergi KKN mengunakan sepeda motor Suzuki Spin.

Pihak keluarga juga menerima pesan singkat WhatsApp dari pria yang disebut sebagai dukun kampung. Pria itu mengirim pesan bahwa ia membawa VR, hanya saja setelah itu nomor yang bersangkutan tidak aktif, termasuk VR.

"Pas pergi KKN pukul 10.00 WIB, pukul 18.20 WIB, dia (si dukun) WhatsApp ayah. Maaf pak, ini Candra, V saya bawa. Itu aja WhatsApp-nya," kata kakak VR, (berinisial) F.

Ia menyebutkan, adiknya diduga telah dipengaruhi atau dihipnotis oleh dukun. Sebab, katanya, dukun tersebut sebelumnya tidak pernah berkomunikasi dengan adiknya.

Pertemuan, kata F, hanya satu kali dilakukan ketika adiknya menemani orang tuanya untuk berobat ke dukun itu. "Belum berapa lama ini ayah pergi urut ke dia (dukun) ditemani adik saya ini," ujarnya.

Baca Juga

Semen Padang FC membidik tiga poin saat menjamu PSBS Biak akhir pekan ini.
Tekad Kabau Sirah Akhiri Catatan Buruk Lawan PSBS Biak
Manajemen Semen Padang FC saat konferensi pers jelang laga melawan PSBS Biak, Kamis (11/9/2025). Foto: Fajar H
Jamu PSBS Biak, Semen Padang Bidik Tiga Poin 
BRI I-League Goes to Campus Sambangi UNP, Revolusi Sepakbola Dimulai
BRI I-League Goes to Campus Sambangi UNP, Revolusi Sepakbola Dimulai
Sipora: Pulau Kecil, Beban (Bencana) Ekologis Besar
Sipora: Pulau Kecil, Beban (Bencana) Ekologis Besar
Mantan pemain PSP Padang sekaligus mantan pelatih Semen Padang, H. Oyong Liza bin Batlis,
Legenda Semen Padang FC  Oyong Liza Tutup Usia
Dua orang meninggal dalam kecelakaan tunggal bus pariwisata di pintu keluar Jalan Tol Padang Sicincin pada Minggu malam 7 September 2025
Kecelakaan Bus Pariwisata di Pintu Tol Sicincin, Dua Orang Meninggal