Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Kuartal III Minus Lagi 2,87 Persen

Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Kuartal III Minus Lagi 2,87 Persen

Kepala BPS Sumbar Pitono. (Foto: screenshoot virtual conference)

Langgam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) kembali melaporkan pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat pada kuartal ketiga mengalami kontraksi sebesar 2,87 persen, setelah kuartal sebelumnya juga minus 4,90 persen. Dengan dua kali kuartal pertumbuhan negatif artinya sudah resesi.

Kepala BPS Sumbar Pitono mengatakan pada kuartal ketiga 2020 ekonomi Sumbar masih mengalami kontraksi seperti kuartal sebelumnya.

"Ekonomi Sumbar triwulan III mengalami kontraksi 2,87 persen year on year (yoy)," kata Pitono dalam virtual conference yang diikuti langgam.id, Kamis (5/11/2020).

Meski kontraksi, ia menilai pertumbuhan di kuartal ketiga mengalami perbaikan dari kuartal sebelumnya (qtq) sebesar 4,59 persen. Sebelumnya, pada kuartal pertama ekonomi Sumbar masih tumbuh 3,90 persen, dan minus pada kuartal II dan kuartal III.

Pitono menilai kondisi tersebut masih merupakan dampak lanjutan dari wabah Covid-19, namun sudah mencerminkan adanya perbaikan ekonomi dari kuartal sebelumnya.

"Meski masih kontraksi, artinya ada perbaikan yang cukup signifikan, sehingga diharapkan kuartal terakhir bisa lebih baik lagi," katanya.

Adapun, sektor lapangan usaha pertanian yang menyumbang PDRB paling besar untuk Sumbar minus 0,06 persen, begitu juga sektor perdagangan minus 2,30 persen, dan sektor transportasi minus 18,28 persen (yoy). Padalah tiga sektor tersebut adalah penopang utama pertumbuhan ekonomi Sumbar.

Kemudian, dari sisi pengeluaran (yoy) konsumsi rumah tangga minus 4,49 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi minus 4,27 persen, konsumsi pemerintah minus 9,05 persen, ekspor minus 13,09 persen, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LPNRT) juga minus 6,12 persen, dan impor minus 70,62 persen. (HFS)

 

Baca Juga

Nilai ekspor yang berasal dari Sumatra Barat (Sumbar) pada Februari 2024 sebesar US$159,43 juta. Terjadi kenaikan sebesar 19,16 persen
Ekspor Sumatra Barat pada Februari 2024 Naik 19,16 Persen
Jumlah wisatawan mancanegara yang tercatat datang ke Sumatra Barat (Sumbar) melaluipintu masuk Bandara Internasional Minangkabau pada Februari
Jumlah Wisman ke Sumbar di Februari 2024 Naik, Turis Brunei Alami Peningkatan Tertinggi
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wahyu Wibawa mengungkap beberapa alasan yang menentukan tingkat adopsi varietas padi di
Tahun Lalu Ekonomi Sumbar Hanya 4,62 Persen, BI Sarankan 3 Kunci Dongkrak Pertumbuhan
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BI mencatat, terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian Sumbar selama delapan tahun terakhir.
BI Proyeksikan Ekonomi Sumbar Bisa Tumbuh 5,31 Persen Tahun Ini
Bandara Internasional Minangkabau (BIM) mencatat terjadinya kenaikan penumpang pada arus balik Lebaran 2024 pada 13 April 2024 (H+2) dan
Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Sumbar Turun di Januari 2024
Bandara Internasional Minangkabau (BIM) mencatat terjadinya kenaikan penumpang pada arus balik Lebaran 2024 pada 13 April 2024 (H+2) dan
Berikut 10 Negara Asal Turis Asing yang Paling Banyak Berkunjung ke Sumbar