Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Rencana Pembangunan RDF di Padang, Pengamat: Efektif dan Ramah Lingkungan.
Langgam.id - Rencana pembangunan Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin, Kota Padang dinilai positif oleh pengamat lingkungan. Selain efektif mengurangi sampah, aktivitasnya juga ramah lingkungan.
Pengamat lingkungan dari Universitas Andalas (Unand) Isril Berd mengatakan, mengubah sampah jadi sumber energi bukan barang baru. Langkah tersebut cukup efektif untuk menanggulangi timbulan sampah.
Menjadikan sampah sampah sebagai bahan bakar energi, menurut Isril, lebih ramah lingkungan dibanding energi fosil. Membakar batu bara, dampaknya banyak.
Bahan bakar energi dari sampah juga jauh lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan energi fosil. Dampak terhadap lingkungan pasti ada, namun, tidak separah energi fosil seperti batu bara.
"Mulai dari kerusakan lingkungan, menghasilkan emisi karbon yang tinggi dan berbahaya bagi kesehatan manusia," katanya.
Menurutnya, Pemko Padang harus hati-hati mengelola sampah di TPA Air Dingin sebelum diubah jadi serpihan kering. Terlebih lagi sebagian besar timbulan sampah adalah sampah rumah tangga yang bersifat basah.
"Sebelum dijadikan bahan bakar, tentu sampah akan dipress untuk dikeringkan. Air limbah pengeringan sampah ini jangan sampai mencemari lingkungan sekitar," katanya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Padang akan membangun teknologi pengolahan sampah menjadi bahan bakar pembangkit listrik. Nantinya, kata Kepala Dinas Lingkungan HIdup (DLH) Padang, Marizon, timbulan sampah di TPA Air Dingin diubah jadi serpihan plastik kering atau RDF.
Marizon mengatakan, sampah RDF ini nantinya bisa digunakan sebagai sumber energi alternatif pengganti batu bara. "Rencananya akan ada kerja sama dengan Semen Padang. Ini bisa sebagai bahan bakar industri selain batu bara," katanya kepada Langgam.id.
Saat ini pihaknya tengah menunggu keputusan dari Kementerian PUPR. Marizon menyebut, saat rapat terakhir dengan kementerian, ada tiga daerah yang direncanakan masuk prioritas nasional yaitu Padang, Jawa Barat dan Aceh.
"Total anggarannya Rp 1,4 triliun. Dan untuk membangun fasilitas pengelola sampah RDF ini 300-400 miliar," katanya.
Bila tak ada aral melintang, kata Marizon, realisasi fisik teknologi RDF ditargetkan selesai pada 2023.
"Harapan kita Padang terpilih dalam prioritas nasional. Sekarang kita masih menunggu keputusan pusat," katanya.
Baca juga: PLTSa di TPA Air Dingin Ditargetkan Terealisasi 2023 Mendatang
Langkah tersebut diambil karena Pemko tak punya lahan yang cukup untuk menampung sampah Kota Padang yang setiap harinya mencapai 600 ton. TPA Air Dingin diprediksi akan penuh dalam empat tahun ke depan.
Mengubah sampah di Padang jadi bahan bakar pembangkit listrik, menurut dia, merupakan upaya mendesak yang harus diambil sebelum TPA Air Dingin overkapasitas pada 2026 mendatang.
—