Langgam.id - Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang menggelar aksi demonstrasi di Kampus II Lubuk Lintah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Selasa (10/9/2019). Mereka menuntut pihak kampus transparan dalam sistem keuangan dan fasilitas kampus.
Setelah sekitar 4 jam lamanya berorasi, Rektor UIN IB Padang Eka Putra Wirman pun menemui massa yang berunjuk rasa di depan gedung Rektorat kampus islami itu. Menurutnya, aksi domonstrasi merupakan hal biasa terjadi dilingkungan kampus. Aksi tersebut juga dianggap sebagai bentuk aktualisasi diri.
“Secara umum, saya mengapresiasi mereka. Ini juga anak-anak saya. Mereka semua mahasiswa saya,” katanya kepada wartawan.
Eka juga menyinggung soal Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dikeluhkan mahasiswa. Menurutnya, nilai yang dikeluhkan tersebut sudah rendah. Bahkan, uang pembayaran UKT UIN IB paling rendah dari seluruh UIN di Indonesia.
Begitu juga soal fasilitas kampus yang dikeluhkan massa demonstran. Menurutnya, kampus memiliki anggaran untuk memperbarui dan memperbaiki fasilitas kampus.
“Seluruh permohonannya persoalannya harus didengar. Kita coba menyelesaikan satu per satu bagaimana datanya dan bagaimana persoalannya,” katanya.
Rektor mengajak mahasiswa menggelar pertemuan di Gedung Serbaguna UIN IB Padang. Satu persatu hal yang dituntut demonstran pun dijelaskan.
Dari pantauan langgam.id, ratusan mahasiswa tampak seksama mendengarkan penjelasan Rektor sambil duduk di lantai ruangan tersebut. Setidaknya, pertemuan pihak kampus dengan mahasiswa ini berlangsung sekitar 1 jam. Namun, hal tersebut ternyata tidak memuaskan peserta aksi.
“Saya sebagai koordinator aksi melihat rektor dan jajarannya tidak bisa memberikan apa yang diinginkan kawan-kawan mahasiswa,” kata Muhammad Jalali.
Misalnya, lanjut Jalali, mahasiswa menuntut pihak kampus menjelaskan soal transparansi keuangan. Namun, penjelasan pihak kampus tidak memuaskan. Data-datanya tidak sesuai dengan yang dimaksudkan mahasiswa.
“Data yang diberikan tidak sesuai dengan yang kami maksud. Ibaratnya, rektor UIN IB pengecut,” ujarnya.
Menurutnya, banyak permasalahan yang disampaikan mahasiswa tidak menemui titik temu. Kapan dan berapa lama tuntutan bisa dipenuhi, juga tidak diberikan kepastian.
“Kapan dan berapa lama dan itu tidak diberikan. Pembenaran yang mereka berikan dan itu tidak wajar, kita merasa dibodohi tadi di dalam,” katanya.
Pihaknya mengganggap mediasi yang dilakukan Rektor bersama jajarannya gagal mencapai titik temu. Dengan begitu, besok Rabu (11/9/2019), mahasiswa UIN IB Padang akan kembali menggelar aksi demo besar-besaran. Rencananya, aksi nanti akan menghentikan kegiatan belajar mengajar dan mengajak semua mahasiswa ikut beraksi.
“Mediasi tadi gagal. Besok dilanjutkan, jam 8 kita lanjutkan untuk seluruh mahasiswa UIN IB yang merasa haknya ditindas,” sebutnya. (Rahmadi/RC)