Langgam.id - Sejumlah pelajar Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat (Sumbar) begitu antusias mengikuti sekolah lapangan di area komplek Candi Pulau Sawah, Sabtu (20/8/2022). Mereka berlatih ekskavasi atau penggalian arkeologis.
Ekskavasi yang dilakukan pelajar ini terhadap peninggalan yang ada di Candi Pulau Sawah. Kawasan ini menjadi lokasi berlangsungnya Festival Pamalayu Kenduri Swanabhumi edisi kedua hingga 23 Agustus 2022.
Begitu banyak rangkaian Festival Pamalayu Kenduri Swanabhumi edisi kedua ini. Mulai Expo UMKM, pameran artefak kuno Dharmasraya.
Tim Kelompok Kerja Pengamanan, Penyelamatan dan Zonasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar, Dodi mengatakan, kegiatan eskavasi merupakan sarana edukasi kepada pelajar untuk mengenal sejarah.
"Sekolah lapangan ini bertujuan sebagai media interaktif bagi para siswa untuk mengikuti bagaimana upaya penelitian dan pelestarian BPCB Sumbar di Candi Pulau Sawah ini," ujar Dodi, Sabtu (20/8/2022).Selain eskavasi, kata Dodi, para pelajar juga dikenalkan dengan artefak kuno peninggalan Kerajaan Melayu Dharmasraya. Artefak kuno itu sebagian besar ditemukan di komplek Candi Pulau Sawah. "Pelajar bisa mengetahui seperti apa BPCB Sumbar selama ini menemukan artefak di Dharmasraya, salah satunya melalui proses ekskavasi," ungkapnya.
Dodi berharap, dengan kegiatan ini para pelajar tumbuh dengan pengetahuan dan pengalaman bahwa proses pengungkapan jejak-jejak peradaban masa lalu yang tersimpan di bawah tanah perlu kehati-hatian. Butuh proses panjang untuk mengungkap peradaban masa lampau. "Terutama peradaban Kerajaan Melayu Dharmasraya," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengungkapkan, melalui Festival Pamalayu Kenduri Swanabhumi dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat baik secara peradaban, lingkungan dan juga tentang budaya.Peninggalan ini, kata Sutan Riska, harus dirawat dan dijaga bersama-sama. Sehingga peradaban menjadi pedoman untuk masa yang akan datang.
Baca juga: Sutan Riska Buka Ekspo UMKM hingga Pameran Artefak di Festival Pamalayu 2022
"Karena ada kekuatan besar yang harus kita pelajari, dan itu menjadi penyemangat generasi muda kita saat ini. Walaupun kita sudah masuk era digital, tetapi peradaban, budaya dan cinta lingkungan harus kita jaga. Hidup keselarasan di alam raya ini harus kita ciptakan sebaik-baiknya," katanya.
—