Polisi: Minibus Masuk Jurang PLTA Batang Agam Diduga Karena Sopir Hilang Kendali

Polisi: Minibus Masuk Jurang PLTA Batang Agam Diduga Karena Sopir Hilang Kendali

Petugas Basarnas Kantor SAR Limapuluh Kota melanjutkan pencarian dua korban mobil jatuh ke jurang yang masih hilang. (Foto: Basarnas Kantor SAR Limapuluh Kota)

Langgam.id - Polisi masih melakukan penyelidikan dalam kasus kecelakaan minibus masuk jurang sedalam 20 meter di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Agam, Sumatera Barat. Lokasi kecelakaan yang berada dalam wilayah Kabupaten Agam sebelah timur yang dekat dengan perbatasan Kabupaten Limapuluh Kota, merupakan wilayah hukum Polres Bukittinggi.

Kasat Lantas Polres Bukittinggi AKP Rizky Chalid mengatakan, meski masih didalami namun dari hasil sementara dugaan kecelakaan karena sopir hilang kendali. Sehingga sopir tidak mampu mengendalikan stir mobil jenis Innova itu, hingga akhirnya masuk ke dalam jurang.

"Itu masih penyelidikan, masih di dalami oleh Unit Lakalantas kami. (Tapi) dugaan sementara hilang kendali, itu pengakuan dan keterangan dari sopir minibus," terang Rizky dihubungi langgam.id, Senin (10/6/2019).

Pengemudi mobil bernama Rasyid Akbar. Ia selamat dan masih dalam pemeriksaan di Unit Lakalantas Polres Bukittinggi. Pemeriksaan kepada sopir ini dilakukan untuk kepentingan penyelidikan. "Sopir lagi diperiksa," kata Rizky.

Selain melakukan pemeriksaan terhadap sopir bernomor polisi BA 1751 BP itu, pihak kepolisian juga telah meminta keterangan saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP). Para korban yang dievakuasi dari dasar jurang. Sebanyak delapan korban telah dievakuasi, satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia. (Baca: 8 Penumpang Mobil Masuk Jurang Dibawa ke RSUD Payakumbuh, 1 Korban Meninggal Dunia)

Namun untuk dua korban lainnya, masih dilakukan pencarian oleh tim dari Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kabupaten Limapuluh Kota. Dua korban yang masih hilang itu diketahui bernama Mulyanti (57) dan Deva (6) yang merupakan nenek dan cucunya. (Baca: Nenek dan Cucu Masih Hilang, Basarnas Lanjutkan Pencarian Korban Mobil Masuk Jurang)

Hingga Senin siang proses pencarian terus dilakukan. Basarnas beserta tim relawan akan melakukan penyisiran dan pencarian di sepanjang aliran sungai Batang Agam. Derasnya aliran sungai sedikit menjadi kendala saat proses pencarian korban.

"Memang air sungai sangat deras, keruh juga, kalau ada korban memang susah (dilihat)," kata Koordinator Pos SAR Limapuluh Kota, Robi Saputra.

Data yang dihimpun, para korban yang sudah dievakuasi adalah Rasyid Akbar (17), Yesi Novita (40), Khairan (9), Putri Hidayah (11), Intan (23), M. Alvin (19) dan Syafril (60) serta Putri (7) yang dilaporkan meninggal dunia.

Selain delapan penumpang tersebut, juga ada warga yang jadi korban luka saat membantu evakuasi, sebelum tim Basarnas datang. Warga tersebut, Asril (40) juga sudah dibawa ke rumah sakit. (Irwanda/HM)

Baca Juga

Angka Kecelakaan di Padang Turun 29,8% Selama Operasi Ketupat Singgalang 2024
Angka Kecelakaan di Padang Turun 29,8% Selama Operasi Ketupat Singgalang 2024
Kecelakaan Beruntun di Silaing, 1 Luka Berat 12 Luka Ringan
Kecelakaan Beruntun di Silaing, 1 Luka Berat 12 Luka Ringan
Kecelakaan maut terjadi di Jalan Sumbar-Riau tepatnya Lubuk Bangku, Jorong Air Putih, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Limapuluh Kota
3 Orang Meninggal, Begini Kronologi Kecelakaan Maut di Limapuluh Kota
Kecelakaan maut terjadi di Jorong Batang Gadih, Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar pada Senin (9/10/2023)
Kecelakaan Maut di Batipuh Tanah Datar, 1 Pengendara Motor Meninggal
Rem Truk dari Solok ke Padang Blong di Indarung, Satu Orang Meninggal
Rem Truk dari Solok ke Padang Blong di Indarung, Satu Orang Meninggal
Ditlantas Polda Sumbar menyebutkan bahwa terjadi penurunan angka kecelakaan (laka) pada Operasi Patuh Singgalang 2023 dibandingkan
Turun Dibanding 2022, 91 Laka Terjadi Selama Operasi Patuh Singgalang 2023