PLN: Tak Ada Keluhan Warga Soal Lingkungan, PLTU Teluk Sirih Dorong Perekonomian

PLN: Tak Ada Keluhan Warga Soal Lingkungan, PLTU Teluk Sirih Dorong Perekonomian

Ilustrasi jaringan listrik. (Foto: pixabay.com)

Langgam.id - Perusahaan Listrik Negara (PLN) membantah ada keluhan warga dan persoalan lingkungan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih sebagaimana yang disampaikan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatra Barat (Sumbar).

Hal itu disampaikan Manajer Humas PLN Wilayah Sumbar Jimmy Remialis dalam siaran pers yang diterima Langgam.id, Selasa (25/6/2019) malam.

"Kami telah datang ke lokasi PLTU dan mewawancarai masyarakat sekitar. Kami juga punya rekaman video wawancara dengan tokoh masyarakat, RW, Ketua Pemuda Teluk Buo yang sangat berdekatan dengan lokasi PLTU," katanya.

Dalam rlis tersebut disampaikan, PLN UIK Sumbangteng dan UPK Teluk Sirih sampai saat ini belum pernah menerima laporan dari warga Desa Teluk Buo (warga sekitar Teluk Sirih) terkait keluhan apapun.

"Sehingga tidak benar bila dikatakan banyak warga yang menyampaikan protes maupun keluhan terkait kehadiran PLTU Teluk Sirih di lingkungan tempat tinggal mereka," sebut rilis itu.

PLN UIK Sumbagsel dan UPK Teluk Sirih disebutkan selalu memantau kualitas udara ambien di sekitar Teluk Buo secara rutin. Hal itu untuk memastikan tidak terjadi pencemaran lingkungan di sekitar PLTU.

"Hal tersebut pun telah sejalan dengan persyaratan dan prosedur yang harus dilakukan di lingkungan tersebut. Hasil PM25 pun telah sesuai dengan baku mutu peraturan perundang-undangan lingkungan."

Terkait dengan terumbu karang, PLN menyebut melakukan kerjasama dengan Jurusan Biologi Universitas Andalas guna memantau keselamatan dan pelestarian terumbu karang. "Bahkan hasil kerapatan terumbu karang di sekitar perairan Teluk Sirih justru bertambah dari sebelumnya."

PLN menyampaikan, menjunjung tinggi komitmen mitigasi dampak lingkungan dari limbah PLTU dengan mengedepankan perbaikan kualitas bauran energi dalam proses pembangkitan listrik. "Proses pembangkitan listrik tersebut terus dikawal dengan seksama di semua pembangkit. Seperti PLTU, PLTP, PLTA dan PLTB sebagaimana tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN Tahun 2018-2027," sebut siaran pers itu.

PLN juga memastikan bahwa pembangunan dan pengoperasian pembangkit skala besar yang baru, senantiasa menggunakan teknologi terkini yang semakin ramah lingkungan. Sehingga, PLN dapat turut berperan serta menjaga ekosistem di darat dari pencemaran limbah abu pembakaran batubara maupun dari emisi CO2.

PLN menyadari, pembangunan pembangkit dengan sumber energi fosil menjadi kontributor emisi gas CO2. "Kini dan ke depan, kami akan semakin intensif membangun pembangkit yang menggunakan sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Seperti panas bumi, air, bayu dan surya."

Selain memperhatikan aspek lingkungan, PLN UPK Teluk Sirih disebut terus melakukan komunikasi dengan Muspika & Kerapatan Adat Nagari di Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Hal itu untuk bersinergi dan memastikan tidak ada keluhan seperti yang disampaikan dalam berita tersebut.

Tujuh tahun keberadaan PLTU Teluk Sirih di Sumatra Barat, sebut PLN, telah memberikan manfaat yg cukup besar bagi masyarakat. "Sebagaimana Listrik adalah salah satu sarana untuk menjadikan kehidupan yg lebih baik. Menjadi bukti komitmen PLN untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi nasional melalui kehadiran listrik di seluruh pelosok negeri."

Kehadiran PLTU Teluk Sirih disebutkan jadi salah satu bentuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang harus dilakukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga tidak ada lagi defisit daya di seluruh wilayah Indonesia. "Nantinya, tidak ada lagi pemadaman bergilir karena masalah kurang daya listrik, khususnya di daerah sekitar Kota Padang, daerah dimana PLTU Teluk Sirih berada."

Manfaat kehadiran PLTU Teluk Sirih diungkapkan oleh tokoh masyarakat Teluk Buo Juwair. Ia menyatakan dengan adanya pembangkit listrik di wilayahnya kehidupan masyarakar menjadi lebih baik.

"Sebelum ada PLTU Teluk Sirih kami harus menggunakan sampan jika harus ke wilayah lain. Sekarang dengan adanya infrastruktur jalan yang baik akses mobilitas menjadi mudah. Hal ini ikut mendongkrak perekomian menjadi lebih baik," kata Juwair sebagaimana dilansir rilis PLN.

Edi Ketua RW Teluk Buo menambahkan, selain infrastruktur dan mendongkrak perekonomian masyarakat kehadiran PLTU Teluk Sirih juga tidak mengganggu kesehatan atau menimbulkan polusi.

"Selama ini masyarakat semua baik-baik saja tidak terganggu kesehatannya. Jadi selama ini tidak ada keluhan, kalau ada pasti sudah saya laporkan ke manager unitnya," jelasnya, dalam rilis itu.

Hal ini diamini oleh Ari Tokoh Pemuda Ari yang menambahkan listrik telah membantu mencerdaskan masyarakat dan meningkatkan perekomian, dan bahkan membuka lapangan pekerjaan.

Sebelumnya, Kepala Advokasi dan Kampanye Walhi Sumbar Yoni Candra menyebutkan debu pembakaran batubara di kawasan PLTU Teluk Sirih Teluk Buo meresahkan masyarakat. (*/SS)

Baca Juga

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UI) Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho memastikan kesiapan pasokan listrik untuk kelancaran
PLN Sumbar Pastikan Pasokan Listrik Aman di Pemilu 2024, 1.359 Petugas Disiagakan
Walhi Sumbar mengecam penerbitan PP No. 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. Menurutnya, PP ini akan berdampak serius
Tolak Ekspor Pasir Laut, Walhi Sumbar Desak Pemerintah Cabut PP 26 Tahun 2023
Melawan Tambang, Merawat Lebah Madu
Melawan Tambang, Merawat Lebah Madu
Hasil Penelitian: Indeks Pencemaran Udara di Kawasan PLTU Teluk Sirih Meningkat
Hasil Penelitian: Indeks Pencemaran Udara di Kawasan PLTU Teluk Sirih Meningkat
Walhi Sumbar: Hutan di DAS Kampar Menyusut, PLTA Koto Panjang Terancam
Walhi Sumbar: Hutan di DAS Kampar Menyusut, PLTA Koto Panjang Terancam
Andre Rosiade masih merupakan suara pribadi caleg DPR RI tertinggi di daerah pemilihan Sumatra Barat I melakukan hitung cepat pada Kamis (14/2/2024) di dua daerah pemilihan (Dapil) DPR RI di wilayah Sumatra Barat yaitu Sumbar I dan II.
Dukung PMN PLN Rp10 Triliun, Andre Rosiade Minta Pemerataan Listrik di Pasaman