Langgam.id - Dalam rangka Dies Natalis ke-56, Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang laksanakan Seminar Nasional yang mengusung tema “Ulama Dalam Masyarakat Yang Berubah: Dulu, Kini dan Esok”. Kegiatan ini berlangsung di gedung Auditorium Prof. Mahmud Yunus kampus II Lubuk Lintah, Kamis (24/11/2022).
Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Jajat Burhanuddin, M.Pd seorang Cendikiawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Ahmad Suaedy Dosen UIN Surabaya.
Serta dua guru besar UIN Imam Bonjol Padang Prof. Nelmawarni, M.Hum., P.hD Guru Besar Sejarah Peradaban Islam dan Prof. Dr. Awiskarni, M.Ag yang merupakan Cedekiawan UIN IB Padang sebagai narasumber.
Acara Seminar Nasional ini dihadiri langsung oleh Rektor UIN Imam Bonjol Padang Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd., Wakil Rektor I Dr. Yasrul Huda, M.A, Wakil Rektor II, Biro AUPK, Biro AAKK, Ketua LP2M, Dekan dan Wakil Dekan.
Kemudian juga dihadiri dosen, Civitas Akademika UIN Imam Bonjol Padang beserta UKM selingkup UIN IB Padang. Serta tamu undangan dari berbagai Perguruan Tinggi Islam Negeri maupun Swasta se-Sumatra Barat.
Dr. Yasrul Huda, M.A dalam laporannya menyampaikan seminar ini dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis UIN Imam Bonjol Padang, dengan mengangkat tema Ulama dalam Masyarakat yang berubah: Dulu, Kini, dan Esok.
“Sangat relevan dalam pembicaraan ulama karena UIN Imam Bonjol Padang merupakan salah satu penghasil ulama,” katanya.
Lanjutnya, dengan kegiatan seminar yang bertemakan ulama ini diharapkan dapat memberikan pencerahan terkait peran ulama di dalam masyarakat di masa kini dan akan datang.
“Semoga ini jadi pencerah terkait peran ulama sebagai agent of change atau perubahan,” tambahnya.
Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan kegiatan seminar nasional ini merupakan serangkaian Dies Natalis UIN Imam Bonjol Padang yang ke-56. Di mana UIN Imam Bonjol Padang sangat berkontribusi dalam mencetak ulama di Indonesia terkhususnya Sumatera Barat.
“Melalui momentum hari ini, UIN Imam Bonjol Padang masih mengemban banyak tugas, salah satunya pengembangan ulama untuk pengembangan masyarakat yang paham Agama,” katanya.
Ia juga menyampaikan peran ulama pada masa penjajahan sangat kuat, hal ini sangat terasa sekali dalam momentum gebrakan untuk kemerdekaan. Dapat dilihat dari banyaknya tokoh ulama yang hadir pada zaman itu.
“Pada hari ini peran ulama pada masyarakat dapat dirasakan dalam mendorong pengembangan dan persatuan dalam masyarakat dan adat istiadat,” bebernya.
Ia yakin, kehadiran ulama ini akan menjadi salah satu benteng untuk mengembangkan agama islam dan bentuk penanaman sikap cinta tanah air Indonesia.
Menurutnya, pada masa sekarang sudah saatnya saling bahu membahu membangun kebutuhan masyarakat Indonesia tanpa melihat suku dan ras. Serta pandai menyikapi perkembangan digitalisasi.
“Kita harus bijak membaca berita-berita yang tersebar karena dapat memicu perpecahan persatuan,” terangnya.
Ia berharap dengan beberapa tahun ke depan UIN Imam Bonjol Padang akan melahirkan banyak ulama besar.
“Semoga pada 5 sampai 10 tahun yang akan datang ulama-ulama besar lahir dari rahim UIN Imam Bonjol Padang,” harapnya.