Periksa 11 Saksi, Polisi Segera Tetapkan Tersangka Kasus Kapal Wisata Terbalik di Pulau Angso Duo

Periksa 11 Saksi, Polisi Segera Tetapkan Tersangka Kasus Kapal Wisata Terbalik di Pulau Angso Duo

Proses evakuasi kapal wisata terbalik di perairan Pulau Angso Duo, Kota Pariaman (Foto: MC Kominfo Kota Pariaman)

Langgam.id - Kepolisian Resor (Polres) Kota Pariaman telah memeriksa 11 orang saksi terkait peristiwa kapal terbalik di kawasan wisata Pulau Angso Duo, Kota Pariaman yang mengakibatkan seorang wisatawan meninggal dunia.

Dalam waktu dekat, polisi juga akan segera melaksanakan gelar perkara untuk menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

Kapolres Kota Pariaman, AKBP Andry Kurniawan menyebutkan, gelar perkara setelah pihaknya menuntaskan pemeriksaan terhadap Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) setempat.

Selanjutnya, akan diambil keputusan apakah adanya tersangka dalam peristiwa yang menewaskan satu orang penumpang tersebut.

"Kemarin, kami bersama unsur terkait sudah cek Tempat Kejadian Perkara (TKP). Lalu, hari ini, kalau enggak besok, kami periksa dari KSOP, baru kemudian dilakukan gelar perkara untuk keputusan lebih lanjut," ujar Andry saat dihubungi Langgam.id via telepon, Kamis (31/10/2019).

Menurutnya, keterangan pihak KSOP sangat penting dalam penyelidikan. Karena, untuk memastikan terkait administrasi pelayaran kapal wisata yang ada di Kota Pariaman.

Dikatakan Andry, hasil pemeriksaan sementara, ditemukan adanya unsur kelalaian dalam kecelakaan kapal wisata itu.

"Keterangan KSOP sangat krusial terkait administrasi pelayaran. Memang ada unsur kelalaian, tapi kami tunggu keterangan KSOP dulu, apakah nanti itu pasti (berlayar di dermaga) ilegal atau legal, atau ada kesengajaan kelalaian," ungkapnya.

Diakui Andry, Pemerintah Kota Pariaman telah membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dalam peristiwa ini. Namun, ia tidak tahu pasti perkembangan penyelidikan yang dilakukan TPF, karena bukan bagian dari kewenangannya.

"Terkait TPF mekanisme dari Pemerintah Kota, saya tidak tahu perkembangannya karena bukan ranah kami," ucapnya.

Terkait korban, menurut Andry, pihaknya belum melakukan pemeriksaan, karena terkendala domisili korban yang jauh, yaitu di Kabupaten Agam.

Namun, surat pemeriksaan tetap dilayangkan dan masih menunggu waktu yang tepat kapan korban bisa dimintai keterangan.

"Jadi 11 saksi belum termasuk dari penumpang kapal (korban). Belasan saksi itu terdiri dari tujuh calo penumpang, pemilik kapal, nahkoda, Anak Buah Kapal (ABK) serta satu orang yang menolong saat proses evakuasi," katanya.

Diketahui sebelumnya, kapal wisata ini membawa penumpang hendak menuju objek wisata Pulau Angso Duo, Kota Pariaman, Sabtu (26/10).

Namun, di tengah perjalanan, kapal dihantam ombak dan terbalik. Penumpang atas nama Masyrida (39) yang merupakan Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Palupuh, Kabupaten Agam meninggal dunia dalam insiden tersebut. (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Pemko Pariaman akan menggelar iven pariwisata Pariaman Barayo 2025 pada 1-7 April mendatang. Pariaman Barayo merupakan salah iven
Pariaman Barayo 2025 Digelar 1-7 April, Ada 11 Destinasi Wisata yang Bisa Dikunjungi
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pariaman kembali dilanjutkan setelah sempat berhenti sementara waktu. Kini pelajar TK, SD, SMP,
Sempat Terhenti, Program Makan Bergizi Gratis di Pariaman Kembali Dilanjutkan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman berganti nama menjadi RSUD Prof H Muhammad Yamin SH. Pergantian nama rumah sakit yang berada di bawah
RSUD Pariaman Resmi Ganti Nama Jadi RSUD Prof H M Yamin SH
Persatuan Sepakbola Kota Pariaman (Persikopa) harus menelan kekelahan dari Duta FC dari Banten dalam babak final Piala Soeratin U-17.
Kalah di Final, Persikopa Pariaman Kembali Jadi Runner Up Piala Soeratin U-17 Nasional
BMKG mencatat terdapat 17 kali gempa bumi terjadi di Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 11-17 April 2025. Pada periode
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Pariaman Sore Ini
Hasil hitung cepat Pilkada Serentak 2024 menunjukkan empat wali kota petahana di Sumatra Barat (Sumbar) diperkirakan tidak melanjutkan
Empat Wali Kota Petahana di Sumbar Diperkirakan Tumbang di Pilkada 2024