Penyelundupan Kulit Harimau Sumatra Kian Meningkat

Penyelundupan Kulit Harimau Sumatra Kian Meningkat

Kulit Harimau Sumatra yang direncanakan akan dikirim ke Jakarta melalui BIM (Irwanda/langgam.id)

Langgam.id - Temuan paket berisikan kulit harimau sumatra yang akan dikirim ke Jakarta melalui Bandara Internasional Minangkabau pada Jumat (12/7/2019) kemarin, menambah catatan kasus perdagangan organ satwa langka di Sumatera Barat (Sumbar). Setidaknya, pertengahan tahun 2019 ini, sudah dua kasus temuan.

Sebelumnya pada April 2019, juga diungkap penyeludupan organ tubuh satwa yang memiliki nama latin panthera tigris sumatrae itu. Dalam hal ini, dua terduga pelaku ditangkap dan satu kulit harimau sumatera yang telah diawetkan disita.

Sedangkan pada 2018, juga ada satu. Terjadi peningkatan temuan kasus perdagangan terhadap organ satwa yang kian langka ini dalam kurung waktu kurang dua tahun.

"Pelaku yang kami amankan bekerja sama Polda Sumbar itu sudah diproses," kata Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Eka Damayanti kepada langgam.id, Selasa (16/7/2019).

Namun lain halnya dengan temuan di Bandara Internasional Minangkabau. Kulit harimau sumatera jantan itu tak bertuan. Si pengirim mengunakan jasa ekspedisi menuju terminal kargo bandara. Meski berupaya mengelabui petugas, namun paket berlapis kertas kado itu berhasil terdeteksi mesin detektor (X-ray).

Tim gabungan yang terdiri BKSDA Sumbar dan Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang mengklaim pelaku masih dalam penyelidikan. Harimau diprediksi masih berusia remaja, kurang dari dua tahun.

BKSDA juga menduga pengirim paket ini, baru pemula soal perdagangan organ satwa dilindungi. Hal ini dibuktikan dengan tidak rapinya potongan kulit harimau sumatera yang dilakukan pelaku.

"Terduga pelaku ini tidak profesional kayaknya. Karena kalau dilihat dari struktur potongan kulit harimau sumatera dilakukan tidak rapi," kata Eka.

Upaya menimalisir maraknya perdagangan organ satwa dilindungi ini terus dilakukan BKSDA Sumbar. Mulai langkah pemeliharaan atau penangkaran satwa di habitat aslinya hingga pelestarian di luar habitat.

Populasi harimau sumatera memang telah berstatus sangat kritis sejak tahun 1994 oleh lembaga konservasi internasional. Bahkan jumlah harimau sumatera hanya berkisaran ratusan ekor yang tersebar di wilayah Pulau Sumatera.

Eka mengakui maraknya perdagangan organ tubuh harimau sumatera tak lain karena harga jual yang cukup menggiurkan hingga mencapai puluhan juta. Namun di balik itu, para pelaku tidak menyadari bahwa populasi harimau sumatera kian langka.

"Biasanya kulit harimau sumatera digunakan untuk aksesoris, koleksi atau offset yang akhirnya menjadi koleksi. Paling tidak harga kulit harimau sumatera bisa laku hingga Rp20 juta," pungkasnya. (Irwanda/HM)

Baca Juga

Harimau sumatra yang masuk kandang jebak di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, diberi nama Puti Malabin. Dikutip dari akun Instagram,
Harimau Sumatra yang Masuk Kandang Jebak di Pasaman Diberi Nama Puti Malabin
BKSDA Sumbar memerintah tim WRU melakukan verifikasi dan penanganan di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupatan Pasaman usai instansi tersebut
Harimau Sumatra Masuk Kandang Jebak di Tigo Nagari Pasaman, Begini Kronologinya
Tim WRU SKW I BKSDA Sumbar melakukan kegiatan penanganan konflik harimau sumatra di Jorong Terantang Tunggang, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo
Harimau Sumatra Muncul di Ladang Sawit Warga Tigo Nagari Pasaman
Hari Harimau Sedunia, Momentum Pentingnya Menjaga Habitat Harimau Sumatra
Hari Harimau Sedunia, Momentum Pentingnya Menjaga Habitat Harimau Sumatra
Langgam.id - Harimau Sumatera yang ditangkap BKSDA Sumbar di Maua Hilia, Palembayan, Kabupaten Agam dinamai Puti Maua.
Warga Lubuk Gadang Tenggara di Solok Selatan Lihat Harimau Masuk Kampung
Media sosial dihebohkan kemunculan seekor harimau sumatra an Rabaa Utara, Kecamatan Koto Parik Gadang, Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar).
Kata BKSDA Sumbar Soal Penampakan Harimau Sumatra di Solsel