Pengungsi Banjir Bandang Solok Selatan Mulai Terserang Penyakit

Pengungsi Banjir Bandang Solok Selatan Mulai Terserang Penyakit

Salah lokasi yang diterjang banjir bandang di Solok Selatan (Foto: Humas Pemkab Solok Selatan)

Langgam.id – Pengungsi korban banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan mulai terserang berbagai macam penyakit.

Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman mengatakan, penyakit tersebut seperti Infeksi saluran pernapasan akut (Ispa), demam, diare, gatal-gatal, sakit kepala atau cepalgia, dan ada yang mengalami trauma.

“Kondisi ada yang parah, Kemudian dirawat di rumah sakit, tapi sekarang sudah pulang, selebihnya masih bisa ditangani di pengungsian di Sapan Salak,” katanya kepada langgam.id, Rabu (27/11/2019).

Dikatakannya, satu ambulan juga disiagakan di Balai Adat Nagari Pakan Rabaa Timur. Sehingga suatu waktu ada yang parah bisa segera dibawa ke rumah sakit.

Sedangkan untuk obat-obatan bagi pengungsi, katanya, sekarang masih mencukupi sebab pada Minggu (24/11/2019) ada tambahan obat dari Dinkes Provinsi Sumbar.

Dia mengatakan posko kesehatan bencana berpusat di Puskesmas Muaralabuh untuk melayani korban bencana di empat kecamatan terdampak.

Kemudian di setiap kecamatan tetap ada posko kesehatan yang berada di puskesmas masing-masing, yaitu puskesmas Pakan Rabaa, Muaralabuh, Pauah Duo dan Lubuk Gadang.

Khusus untuk daerah Pinti Kayu, Nagari Pakan Rabaa Timur, katanya, ada empat bidan desa dan posko gabungan bencana dengan Puskesmas bertempat di Balai Adat yang merupakan salah satu lokasi pengungsian.

Setiap posko ada 5 orang petugas kesehatan disiagakan. Petugas kesehatan siaga dengan cara bergantian. Mereka terdiri dari dokter, bidan, dan perawat. Mereka berasal dari petugas puskesmas setempat dan ada yang dari Universitas Andalas.

“Kalau semuanya petugas ada sekitar 40 orang untuk 4 Kecamatan yang terdampak di Kabupaten Solok,” katanya.

Menurutnya seluruh biaya pengobatan bagi pengungsi diberikan secara gratis. Pelayanan kesehatan gratis ini akan diberikan hingga masa tanggap darurat berakhir.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solsel, Riki Amran mengatakan jumlah pengungsi bertambah menjadi 580 orang. Pengungsi tersebar di Jorong Sapan Salak, Air Batuang, Sapan Batu, Pasir Panjang, dan Balai Adat Nagari Pakan Rabaa Timur. (Rahmadi/HM)

Baca Juga

Banjir di Sumatera: Soal Air, Hutan, dan Negara
Banjir di Sumatera: Soal Air, Hutan, dan Negara
Wawancara Eksklusif dengan Bupati Agam: Nyatakan Status Darurat, Anggaran Penanganan Sudah tak Ada
Wawancara Eksklusif dengan Bupati Agam: Nyatakan Status Darurat, Anggaran Penanganan Sudah tak Ada
Tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap dua warga yang masing hilang akibat banjir bandang yang melanda Padang pada 28 November lalu.
Dua Warga Padang Hilang Akibat Banjir Bandang, Pencarian Masih Terus Dilakukan
Relawan Rakyat Bantu Rakyat Tempuh Jalur Ekstrem Salurkan Bantuan ke Kampung Terdampak di Batipuh
Relawan Rakyat Bantu Rakyat Tempuh Jalur Ekstrem Salurkan Bantuan ke Kampung Terdampak di Batipuh
Kemenkes antisipasi kenaikanpenyakit di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Sumbar dengan operasi kedaruratan kesehatan.
Kemenkes Aktifkan Kedaruratan Kesehatan di Sumbar Antisipasi Penyakit Pascabencana
Sekolah Terdampak Banjir, Ujian Semester MTsN 8 Pesisir Selatan Tetap Berjalan 
Sekolah Terdampak Banjir, Ujian Semester MTsN 8 Pesisir Selatan Tetap Berjalan