Penggunaan Kartu Brizzi di Trans Padang Berpotensi Maladministrasi

Penggunaan Kartu Brizzi di Trans Padang Berpotensi Maladministrasi

Kartu Brizzi (Foto: Zulfikar)

Langgam.id - Integritas turut menyoroti pemberlakuan penggunaan kartu Brizzi untuk pembayaran Trans Padang. Lembaga antikorupsi ini menyoal insiden penurunan  penumpang di tengah jalan yang dialami seorang dosen di Universitas Negeri Padang (UNP), Reno Fernandes.

Ia diturunkan petugas di tengah jalan karena tidak memiliki kartu Brizzi yang menjadi satu-satunya alat untuk pembayaran di Trans Padang.

Koordinator Integritas Sumbar, Arif Paderi menegaskan, semua pelayanan publik pada konsep dasarnya harus sederhana. Namun sebaliknya, jika pengaturan layanan publik menghambat masyarakat mendapatkan layanan, hal itu dapat menjadi maladministrasi.

"Penggunaan E-Money (Brizzi) sah-sah saja sepanjang itu menyederhanakan layanan publik. Tapi dapat menjadi maladministrasi, ketika pengaturan layanan publik yang kompleks sebaliknya menghambat publik mendapatkan layanan," ujar Arif kepada langgam.id, Minggu (13/10/2019).

Ia mengungkapkan, Pemerintah Kota Padang dalam hal ini Dinas Perhubungan semestinya juga memberikan mode pembayaran tunai. Ini untuk penumpang yang tidak rutin menggunakan fasilitas transportasi Trans Padang.

"Sehingga hak publik mendapatkan layanan transportasi terpenuhi. Jika kemudian tidak, tentu penggunaan prasyarat layanan yang tujuannya mempermudah menjadi menyulitkan. Bahkan merugikan publik," katanya.

Arif mempertanyakan apakah Trans Padang moda transportasi kota terkoneksi seperti Trans Jakarta. Apabila tidak, Dinas Perhubungan tidak boleh membatasi publik untuk mengunakan pembayaran dalam bentuk tunai.

"Akses publik mudah mendapatkan layanan transportasi. Kalau prasyarat itu menyulitkan, berarti tujuan layanan publik tidak terpenuhi," tuturnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan, Dian Fakhri mengungkapkan, kasus yang dialami Reno karena tidak memiliki kartu Brizzi bisa saja diselesaikan. Salah satunya,  dengan meminjam kartu Brizzi milik penumpang lainnya.

"Bayarnya Rp3.500 sekali jalan, dia tidak mau pakai Brizzi karena cuman ingin naik sekali saja. Tidak apa-apa, pinjam punya penumpang lain, bayar dua kali, ganti uangnya, kan selesai," katanya.

Menurut Dian Fakhri, apa yang dilakukan petugas dengan menurunkan Reno di halte selanjutnya merupakan tindakan yang tepat. Ia berharap, masyarakat bisa bekerja sama untuk memajukan Trans Padang.

"Apalagi, penggunaan kartu Brizzi meninggkatkan penghasilan Trans Padang setiap harinya," pungkasnya. (Irwanda/Rahmadi/RC)

Baca Juga

Kota Padang menjadi tuan rumah kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024 yang akan dipusatkan di Gedung Youth Center pada
Warga Jangan Kaget, Besok Sirene Tsunami di Padang Berbunyi
Popda Padang 2024 Resmi Dibuka, Wawako Semangati Atlet Pelajar Berbakat
Popda Padang 2024 Resmi Dibuka, Wawako Semangati Atlet Pelajar Berbakat
Momen HUT ke 51 KPN Balaikota, Giat Sentra Rendang Diresmikan
Momen HUT ke 51 KPN Balaikota, Giat Sentra Rendang Diresmikan
Truk Batu Bara Resahkan Warga Teluk Kabung, FMPL Minta Solusi ke Wawako Ekos Albar
Truk Batu Bara Resahkan Warga Teluk Kabung, FMPL Minta Solusi ke Wawako Ekos Albar
Standar Pelayanan Minimal, Kota Padang Masuk Peringkat 5 Nasional
Standar Pelayanan Minimal, Kota Padang Masuk Peringkat 5 Nasional
Berkat Program Semata, Anak-anak Mendiang Benny Zalukhu Kini Punya Rumah Layak
Berkat Program Semata, Anak-anak Mendiang Benny Zalukhu Kini Punya Rumah Layak