Pengadaan Mobnas Baru Pimpinan DPRD Sumbar Dianggarkan Rp3,5 Miliar

Langgam.id - Pengadaan Mobil Dinas (Mobnas) baru untuk pimpinan DPRD Sumatra Barat (Sumbar) dianggarkan senilai Rp3,5 miliar.

Supardi, Ketua DPRD Sumbar. (Foto: Dok. Langgam.id)

Langgam.id - Pengadaan Mobil Dinas (Mobnas) baru untuk pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) dianggarkan senilai Rp3,5 miliar. Mobnas itu akan menggantikan mobil lama yang dinilai tidak layak lagi.

Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengatakan, sejak dilantik tahun 2019, salah satu hak pimpinan itu mendapatkan mobnas, dan pengadaan mobnas itu sudah juga diatur dalam peraturan protokoler.

Harusnya, kata Supardi, Sekretaris Dewan wajib anggarkan pengadaan mobnas tahun 2019 untuk pimpinan DPRD, apalagi para pimpinan DPRD Sumbar tak memiliki tunjangan transportasi seperti para anggota.

"Lantaran saat kami dilantik sudah ada mobil dinas periode yang lalu, tentu itu kita manfaatkan, kita maksimalkan mobil itu meski tahun lama," ujar Supardi, Kamis (10/3/2022).

Dijelaskan Supardi, karena sudah ada mobnas lama, tahun 2019 pimpinan DPRD Sumbar tidak jadi mendapatkan mobnas baru. Kemudian, tahun 2020, Sekretaris Dewan kembali menganggarkan pengadaan mobnas pimpinan, namun batal lagi karena seluruh APBD direfocusing untuk penanganan Covid-19, termasuk untuk anggaran tahun 2021.

"Karena masih dalam penanganan Covid-19, akibatnya pengadaan mobil dinas kembali dibatalkan. Pimpinan DPRD kala itu sepakat untuk tidak menggunakan mobil baru," jelas Supardi.

Tahun ini (2022), lanjut Supardi, pengadaan mobnas baru untuk pimpinan DPRD Sumbar kembali dianggarkan, karena pandemi Covid-19 sudah melandai dan APBD tidak lagi direfocusing. Sehingga, anggaran pengadaan mobnas baru itu disepakati.

"Alhamdulillah Covid-19 sudah melandai, APBD tidak lagi direfocusing, artinya  secara kesanggupan daerah, kita bisa melakukan itu, beda dengan tahun 2021," jelasnya.

Jika ada mobnas pimpinan yang tidak layak lagi, lanjut Supardi, silakan ditukar dengan kendaraan yang baru. Sebab, mobil lama itu diadakan pada tahun 2017 dan sudah mengalami sejumlah kerusakan. Bahkan, ada kendaraan yang sudah bekas tabrakan.

"Ada juga pimpinan yang tidak pakai mobil dinas karena mobilnya sering rusak. Tentu butuh mobil yang baru untuk menunjang kerja," sebutnya.

Apalagi, kata Supardi, selama ini mobnas juga digunakan dengan mobilitas yang tinggi, seperti kunjungan ke daerah, ikut iring-iringan PJR, dan kemampuan kendaraan sendiri juga terbatas.

"Kendaraan berjalan tentu juga punya SOP dalam operasionalnya. Itu yang membuat teman-teman menjadi tidak nyaman, karena bagaimana pun, spesifikasi kendaraan ini ada batasnya," katannya.

Anggaran pengadaan monas baru tersebut, yaitu untuk Ketua DPRD Sumbar Supardi dari Partai Gerindra, Wakil Ketua Irsyad Syafar dari PKS), Wakil Ketua Suwirpen Suib dari Demokrat dan Wakil Ketua Indra Dt Rajo Lelo dari PAN.

Baca juga: Anggota DPRD Kritik Pengadaan Mobil Dinas Baru Gubernur dan Wagub Sumbar

Namun, Supardi mengaku, bahwa ia tak ingin membeli mobnas baru, karena ia merasa mobnasnya saat ini masih layak pakai.


Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Pameran Foto dan Seni Rupa Di Bawah Kuasa Naga, Sebuah Kritikan pada Kebijakan Pariwisata
Pameran Foto dan Seni Rupa Di Bawah Kuasa Naga, Sebuah Kritikan pada Kebijakan Pariwisata
Kandaskan Korea Selatan Lewat Adu Tos-tosan, Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23
Kandaskan Korea Selatan Lewat Adu Tos-tosan, Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23
Seorang operator excavator yang melakukan pengerukan material lahar dingin di Kelok Hantu Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar),
Seorang Pekerja Normalisasi Sungai di Kelok Hantu Meninggal akibat Terseret Arus Sungai Berhulu Gunung Marapi
Tiga dari empat orang warga Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat berhasil kabur dari apartemen di Malaysia setelah menjadi korban TPPO.
4 Warga Sumbar Dijadikan PSK di Malaysia: Dipaksa Kirim Foto Pakai Bra, Berhasil Kabur dari Apartemen
Kantor Wali Nagari Singguliang di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) disegel warga, Selasa (23/4/2024)
Wali Nagari Diduga Pelaku Asusila Sesama Jenis di Padang Pariaman Akhirnya Mengundurkan Diri
Kantor Wali Nagari Singguliang di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) disegel warga, Selasa (23/4/2024)
Kantor Wali Nagari di Padang Pariaman Disegel Warga, Buntut Dugaan Asusila Sesama Jenis