LANGGAM.ID– Pemerintah Kecamatan Malalak Kabupaten Agam meminta bantuan pemerintah provinsi untuk menyalurkan bantuan melalui helikopter kepada masyarakat di daerah terisolir karena banjir bandang atau galodo.
Data sementara melaporkan delapan jorong terisolir tidak dapat diakses sejak bencana banjir Rabu kemarin. Seribu lebih warga membutuhkan bantuan di daerah terisolir tersebut.
“Kami sudah menghubungi bapak bupati dan juga Wakil Gubernur Sumatera Barat. Untuk memohon bantuan disalurkan melalui helikopter. Sudah disanggupi oleh wakil gubernur dan akan segera didistribusikan ke masyarakat,” Camat Malalak Kabupaten Agam Ulya Satar Jumat (27/11/2025).
Ia mengatakan, daerah yang masih terisolir tersebut yaitu di Jorong Campago dengan jumlah warga terjebak sekitar 600 jiwa. Jorong Limo Badak, Jorong Pasar Usang, Jorong Subarang, Jorong Saskan dengan jumlah warga sekitar 850 jiwa.
Kemudian di Jorong Salimpaung, ada sekitar 700 jiwa. Kemudian Jorong Sigiran, Jorong Koto Andaleh 750 jiwa. Dan Jorong Sini Air, Malala Selatan, terdapat 200 jiwa.
Ia menyebutkan, kondisi daerah tersebut masih belum bisa dijangkau sebab akses terputus karena bencana galodo beberapa hari lalu. Pihaknya meminta adanya bantuan kendaraan berat untuk membuka akses.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Agam melaporkan jumlah korban meninggal akibat banjir bandang atau galodo di Malalak bertambah menjadi 8 orang.
Kepala BPBD Agam Rahmad Lasmono menyebutkan berdasarkan data yang hingga Kamis malam korban meninggal 8 orang. “Korban meninggal 8 orang, kemudian warga yang masih dinyatakan hilang 9 orang,” ujar Rahmad, Kamis (27/11/2025).
BPBD Agam bersama tim gabungan masih melakukan evakuasi di lokasi kejadian. 135 KK terdampak banjir juga sudah dievakuasi ke tempat pengungsian. (fx)



