Pemko Payakumbuh Semarakkan Imunisasi Anak dan Balita hingga September 2022

Langgam.id - Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh mencanangkan PID dan BIAN di halaman Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Selasa (19/4/2022).

PID dan BIAN di Kota Payakumbuh dimulai. [Foto: Dok. Pemko Payakumbuh]

Langgam.id - Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh mencanangkan Pekan Imunisasi Dunia (PID) dan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di halaman Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Selasa (19/4/2022).

Dalam kegiatan itu, hadir Wali Kota Payakumbuh. Riza Falepi diwakili oleh Asisten III Amriul Dt. Karayiang, Unsur Forkopimda, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Yuneri Yunirman, Camat, Kabid Kesmas dan P3 Fatma Nelly, kepala puskesmas dan kader promkes se-Kota Payakumbuh.

Amriul mengatakan, seharusnya dua tahun terakhir imunisasi yang dilaksanakan lengkap di Kota Payakumbuh, tapi karena Pandemi Covid-19 menjadi terkendala, maka dengan momentum pencanangan hari ini dikejar cepat, bila tidak, dikhawatirkan menjadi masalah pertumbuhan penduduk pada 20 hingga 30 tahun kedepan.

“Bila generasi kita tidak diimunisasi, maka akan menimbulkan dampak negatif, kami mengimbau warga yang punya anak, segera berikan imunisasi, dan kami minta OPD lainnya agar membantu menyukseskan ini,” ujar Amirul.

Sementara itu, Plt. Kadis Kesehatan, Yuneri Yunirman mengatakan, sudah puluhan tahun Indonesia akrab dengan vaksin. Sejarah vaksin di Indonesia secara resmi dimulai tahun 1956, ketika dilakukannya vaksinasi cacar.

Pemberian vaksin ini, kata Yuneri, diakui sebagai salah satu upaya pencegahan yang cukup efektif dalam upaya memerangi satu wabah penyakit.

Sejarah imunisasi di Indonesia dimulai dengan imunisasi cacar (1956), imunisasi campak (1963), dengan selang waktu yang cukup jauh, mulai dilakukan imunisasi BCG untuk tuberculosis (1973), disusul imunisasi tetanus toxoid pada ibu hamil (1974), imunisasi difteri, pertusis, tetanus (DPT) pada bayi (1976), lalu polio (1981), campak (1882), dan hepatitis B (1997), hingga inisiasi imunisasi Haemophilus Influenza tipe B dalam bentuk vaksin pentavalen.

“Hingga saat ini, sejarah terus mencatat upaya Indonesia untuk melindungi generasi bangsanya dari ancaman penyakit berbahaya melalui program imunisasi secara nasional,” ujar Yuneri.

Yuneri menambahkan, dalam dua tahun terakhir, sejak dunia terdampak dengan pandemi, pelaksanaan layanan imunisasi cukup mengalami tantangan. Secara global, pada tahun 2020 WHO merilis terdapat 23 juta anak di bawah umur satu tahun yang tidak menerima imunisasi dasar. Ini merupakan angka tertinggi sejak tahun 2009.

“Begitu juga dengan Kota Payakumbuh, mengalami hal yang sama dalam capaian cakupan imunisasi, tercatat tahun 2021 masih ada 622 atau 21,3 persen balita yang belum lengkap status imunisasinya. Sedangkan cakupan untuk imunisasi campak dan rubella (MR) bayi tahun 2021 sebanyak 2.265 atau 77,4 persen. Untuk tahun 2022 sampai Februari baru tercatat 209 atau 7,5 persen bayi yang terimunisasi MR, sedangkan target untuk bulan Februari itu seharusnya 15,8 persen,” ungkapnya.

Yuneri berharap, dengan Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2022 dan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) merupakan momen yang penting untuk masyarakat Indonesia pada umumnya dan Kota Payakumbuh pada khususnya, supaya dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya imunisasi dasar lengkap.

“Meski imunisasi telah menurun selama pandemi Covid-19, tapi ini adalah moment yang tepat untuk kegiatan kita mengejar imunisasi lengkap pada balita kita. Yaitu semua balita sudah harus mendapatkan imunisasi lengkap,” jelasnya.

Lalu, Yuneri menjelaskan, kegiatan ini akan dilaksanakan dua tahap, yakni pada tahap satu bulan Mei sampai Juni 2022 dan tahap dua bulan Agustus sampai September 2022. Sasarannya adalah bayi usia sembilan bulan hingga anak usia 15 Tahun.

Baca juga: Pemko Payakumbuh Matangkan Persiapan untuk PID dan BIAN

“Untuk itu peran lintas program dan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada semua pihak, bahwa imunisasi sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap PD3I dan mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) pada masa yang akan datang, dalam rangka mewujudkan generasi bangsa yang sehat, kuat dan cerdas,” katanya. (Advetorial)

Ikuti berita Sumatra Barat hari ini, terbaru dan terkini dari Langgam.id.  Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Pemko Payakumbuh kembali menerima predikat opini WTP atas hasil pemeriksaan LKPD Tahun 2022 yang dilakukan oleh BPK.
Pemko Payakumbuh Raih WTP ke-9 Kali Berturut-turut dari BKP RI
Pemko Payakumbuh Ikuti Penilaian Tahap Ke-3 Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemko Payakumbuh Ikuti Penilaian Tahap Ke-3 Penghargaan Pembangunan Daerah
Ada KLB di Provinsi Tetangga, Program Imunisasi Polio Sumbar Diluncurkan di Pariaman
Ada KLB di Provinsi Tetangga, Program Imunisasi Polio Sumbar Diluncurkan di Pariaman
Rekomendasi Wako: Kisai Agro, Kafe Edukasi Pertanian di Payakumbuh
Rekomendasi Wako: Kisai Agro, Kafe Edukasi Pertanian di Payakumbuh
Wako Resmikan Jembatan Gantung Baru di Payakumbuh, Hubungkan 2 Kelurahan
Wako Resmikan Jembatan Gantung Baru di Payakumbuh, Hubungkan 2 Kelurahan
Periksa Kendaraan Dinas ASN Pemko Payakumbuh, Pj Wako: Ditarik Bila Tak Terawat
Periksa Kendaraan Dinas ASN Pemko Payakumbuh, Pj Wako: Ditarik Bila Tak Terawat