Langgam.id - Pemerintah Kota Padang mengungkapkan pemilik rumah yang disebut sebagai tempat tinggal sementara Bung Karno (Presiden Soekarno) di Padang tidak tahu bahwa yang dibongkar adalah bangunan cagar budaya.
Kepemilikan bangunan ini diketahui telah berganti-ganti orang. Plang terkait pemberitahuan bahwa bangunan cagar budaya juga tidak terpasang pasca gempa 2009.
"Terkait bangunan cagar budaya di Jalan A Yani kepemilikan sudah berganti-ganti, ini dia alpa. Kita dulu ada plang merek, pasca gempa tidak ada. Nah ini dibongkar pemiliknya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislopa, Jumat (17/2/2023).
Yopi mengatakan usai pemberitaan bangunan cagar budaya dibongkar, dirjen perlindungan cagar budaya dan BPCB telah mendatangi lokasi dan bertemu wali kota. Mediasi juga dilakukan dengan pemilik bangunan.
"Pemiliknya susah dimediasi dan akan membangun replika seperti itu. Dan alhamdulillah pemilik menyanggupi itu," jelasnya.
"Ketika izin disampaikan ke PU, tim akan membahas bagaimana bentuknya. Tapi stori tetap bahwa Bung Karno pernah tinggal selama tiga bulan, sebelum zaman kemerdekaan 1942," sambung Yopi.
Yopi mengungkapkan bangunan rumah tersebut awalnya miliki dokter hewan Woworuntu. Kemudian terjadi tiga orang peralihan kepemilikan.
"Sebenarnya ini sudah ditetapkan cagar budaya tahun 1998. Tapi pasca gempa 2009, dari 74 bangunan cagar budaya di Kota Padang, saat ini kondisi baik hanya 50 unit," tuturnya.
Antisipasi kejadian berulang, Pemerintah Kota Padang akan mendata kembali bangunan cagar budaya dengan berkoordinasi bersama balai besar pelestarian kebudayaan.
"Yang mana bangunan cagar budaya diberikan plang. Atau kami sosialisasi bahwa itu bangunan cagar budaya. Kebanyakan bangunan cagar budaya berada di kota tua," kata Yopi.
Meski posisi bangunan itu dekat dengan rumah dinas wali kota, Yopi menyebutkan aktivitas pembongkaran tidak diketahui pemerintah kota. "Kalau pembongkaran dengan alat berat (memakan waktu) sebentar, kita tidak tahu. Pemilik juga tidak tahu bahwa bangunan itu cagar budaya," ujarnya.
Maka itu, Yopi menyebutkan, pemerintah kota akan kembali memetakan dan merevisi seluruh bangunan cagar budaya yang ada di Kota Padang. Pemilik juga telah menyanggupi membangun kembali mirip seperti awal.
"Dibangun ulang, hampir sama seperti rumah Bung Hatta di Bukittinggi. Hampir sama bentuknya, tapi kita akan ada sejarahnya bahwa bung Karno pernah tinggal di situ," katanya. (*)