PalantaLanggam - Pendidikan lingkungan hidup berperan penting dalam pelestarian dan perbaikan lingkungan di dunia dalam mewujudkan hidup berkelanjutan. adapun tujuan dasar dari pendidikan lingkungan adalah membuat individu dan masyarakat memahami sifat kompleks alam dan lingkungan.
Pentingnya pendidikan lingkungan hidup diberikan kepada masyarakat terutama kepada anak anak sejak dini sehingga dapat memahami kondisi alam dan meningkatkan kesadaran agar siswa untuk lebih peka dan peduli kepada lingkungan.
Salah satu upaya penyadaran dan peduli lingkungan dilakukan oleh SDIT Arafah Padang, Rabu (7/4), dengan melakukan pembuatan ecoenzyme.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen Fateta Unand yang diwakili oleh Delvi Yanti dan Rahmi Awalina. Kegiatan ini juga melibatkan komunitas ecoenzyme Sumatera Barat yang diwakili oleh Syaifuddin Islami.
Rahmi menyampaikan, dalam mengajak anak-anak sadar lingkungan, bisa menerapkan contoh kecil. Dengan memilah sampah yang bisa dimanfaatkan kembali sebagai pupuk dan daur ulang.
Ecoenzyme adalah salah satu pemanfaatan sampah dapur yang bisa dijadikan cairan yang mempunyai banyak manfaat, sehingga anak anak bisa belajar melakukannya di rumah dan lingkungan sekolah.
“Jadi ada praktik langsung agar siswa lebih mengerti dan peduli dengan alam, utamanya bagaimana menjaga lingkungan,” ujar Rahmi.
Kegiatan diawali dengan materi mengenai ecoenzyme oleh Syaifuddin Islami, kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan ecoenzyme itu sendiri. Para siswa terlibat aktif dalam meramu bahan-bahan organik seperti sisa sayuran, kulit buah-buahan, kemudian ditambahkan gula saka dan air dengan perbandingan bagan 10:3:1.
Proses fermentasi akan berlangsung selama 3 bulan, sehingga hasil dari fermentasi ini bisa digunakan untuk berbagai manfaat seperti, sebagai bahan pembersih, handsanitizer, pupuk organik untuk tanaman, antiseptik, pestisida, dan banyak manfaat lainnya.
Modal utama, dalam mendidik para siswa mengenai masalah lingkungan hidup yakni jangan pernah bosan dan menyerah. Tantangan saat ini dalam mengedukasi masyarakat dan anak-anak untuk lebih peka terhadap masalah lingkungan hidup di antaranya, minim edukasi lingkungan dari orang tua, masyarakat masih belum sadar terhadap masalah lingkungan sehingga edukasi lingkungan harus lebih intensif dilakukan melalui pendidikan agama, pendidikan di sekolah dan lain sebagainya.
“Dengan adanya kegiatan pembuatan ecoenzyme ini, kami sangat mendukung penuh dan berterimakasih kepada dosen dari Universitas Andalas sudah menginisiasi gerakan siswa untuk peduli lingkungan dalam bentuk pengolahan sampah dapur menjadi ecoenzyme,” tutur ustazah Andria Suryani.