Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menggelar pasar murah untuk masyarakat. Hal ini untuk menjaga lonjakan harga dan inflasi selama bulan Ramadan 1440 Hijriah.
Gubernur Sumbar Irwan Prayintno mengatakan, pasar murah ini akan berlangsung selama empat hari atau sampai 14 Mei mendatang.
"Pasar murah ini untuk menjaga inflasi. Kalau pembeli berkurang di pasar, tentu harganya tidak akan naik atau turun," kata Irwan saat membuka pasar murah di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sumbar, Selasa (14/5/2019).
Pasar murah ini bekerjasama dengan puluhan pedagang penjual sembilan bahan pokok atau sembako. Menurutnya, kegiatan sangat membantu masyarakat ekonomi lemah untuk kebutuhan Ramadan. Sebab, barang-barang yang dijual di pasar murah cukup terjangkau dan di bawah harga pasaran.
Kepala Disperindag Sumbar Asben Hendri mengatakan, pedagang pasar murah diberikan subsidi oleh pemerintah. Harga yang dijual ke masyarakat sama dengan harga saat pertama kali dibeli pedagang dari petani.
Beberapa yang telah disubsidi adalah daging sapi yang hanya dijual Rp110 ribu/kilogram. Sedangkan harga pasaran Rp120-130 ribu/kilogram. Lalu telur ayam ras yang dipasaran dibanderol Rp39 ribu/papan, hanya Rp34 ribu di pasar murah.
"Kalau beras, minyak goreng, tepung, gula pasir, tak perlu disubsidi. Sebab, Bulog dan PPI menyediakan dengan harga dibawah HET," kata Asben. (Rahmadi)