Panen Ikan Lubuk Larangan di Dharmasraya, Moeldoko: Ingat Masa Kecil,Tinggal Jauh dari Kota

Panen Ikan Lubuk Larangan di Dharmasraya, Moeldoko: Ingat Masa Kecil,Tinggal Jauh dari Kota

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko ikut panen ikan larangan di Dharmasraya (Foto: Irwanda)

Langgam.id - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko berbaur bersama masyarakat di Nagari Gunung Salasih, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat (Sumbar).

Mantan Panglima TNI ini mengikuti kegiatan Panen Raya Lubuk Larangan di Sungai bernama Batang Pangean, Senin (28/10/2019).

Panen Raya Lubuk Larangan merupakan panen ikan dari ikan larangan (dilarang ditangkap setiap waktu). Ikan baru bisa di tangkap ketika waktu panen atau saat-saat tertentu.

Moeldok serasa kembali ke masa kecil saat menikmati kebersamaan itu. Apalagi, sebelum memanen ikan, Moeldoko yang didampingi Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan itu, makan bajamba bersama masyarakat setempat di tepi aliran sungai.

“Saya jadi ingat waktu itu (kecil) tinggal jauh dari pusat kota. Puluhan tahun saya jalani (hidup di desa) membuat emosi saya kembali muncul saat datang di sini,” kata Moeldoko.

Moeldoko mengenang ketika tinggal di kampung halamannya yang juga terdapat aliran sungai. Bahkan, di sungai itu, ia menghabiskan masa kecilnya bersama teman sebaya. Hal inipun berada di Dharmasraya mengingatkan kembali kala ia kecil.

"Apa yang ada di sini semua, membuat saya ingat akan masa kecil. Di kampung halaman saya hampir sering makan ikan sungai. Makan ikan ini perlu kita gencarkan karena mengandung protein dan tentunya generasi penerus akan menjadi cerdas," ujarnya.

"Saya yakin pasti, masyarakat yang memiliki kekayaan ikan di sini pasti pintar-pintar. Kita harap di desa ini lahirnya pemimpin penerus yang cerdas-cerdas," sambungnya.

Di hadapan masyarakat setempat, Moeldoko mengaku kagum dan tertarik dengan tradisi Panen Raya Lubuk Larangan. Sebab, melalui tradisi ini masyarakat dapat menjaga sungai dan sumber daya alam yang ada di dalam sungai.

"Ini menarik, pulang dari sini akan saya kenalkan ke dunia luar bahwa ada upaya kuat dari masyarakat di desa ini. Sungguh menarik. Ada sebuah prosedur tetap diikuti masyarakat, tidak boleh dilanggar dan masyarakat sepakat bersama dan saling menghormati," tuturnya. (Irwanda/RC)

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Permudah Urus Dokumen Keimigrasian, Dharmasraya Teken Kerjasama dengan Kemenkum HAM
Permudah Urus Dokumen Keimigrasian, Dharmasraya Teken Kerjasama dengan Kemenkum HAM
17 Tim Safari Ramadan Mulai Turun ke 52 Nagari di Dharmasraya
17 Tim Safari Ramadan Mulai Turun ke 52 Nagari di Dharmasraya
Piagam Penghargaan dari Kemendes untuk Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan. [Foto: Dok. Pemkab Dharmasraya]
Dharmasraya Kembali Terima Penghargaan Tingkat Nasional, Kali Ini dari Kemendes
Peringatan Hari Jadi Nagari Sungai Duo ke-13 tahun. [Foto: Dok. Pemkab Dharnasraya]
Nagari Sungai Duo Berusia 13 Tahun, Diminta Tetap Terdepan dalam Pelayanan
Milad ke-8 Majelis Pimpinan Pondok Pesantren (MP3D) Kabupaten Dharmasraya. [Foto: Dok. Pemkab Dharmasraya]
MP3 Diharapkan Jadi Wadah Menciptakan Manusia Qurani di Dharmasraya
Rangkaian kegiatan pisah sambut Kajari Dharmasraya. [Foto: Dok. Pemkab Dharmasraya]
Pisah Sambut Kajari Dharmasraya, Ini Pesan Sutan Riska