Langgam.id - Nelayan di Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, kini tidak lagi khawatir akan rusak dan membusuknya ikan tangkapan mereka. Sebab, sebuah tempat pembekuan ikan berkapasitas sekitar 20 ton kini hadir di kawasan mereka.
Tempat pembekukan ikan itu hadir atas inisiasi masyarakat sekitar. Mereka risau dengan tangkapan nelayan yang seringkali sia-sia dan terbuang. Hal itu diungkapkan inisiator tempat pembekuan ikan, Man Idris.
Lantas, Man Idris bersama sejumlah rekannya berinisiatif membuat tempat pembekuan ikan yang diberi nama Usaha Dagang (UD) Halwa. Dia berharap gerakan sederhana ini mampu membantu para nelayan di Pasia Nan Tigo khususnya.
"Lebih kurang mampu menampung sampai 20 ton. Tak hanya untuk ikan, juga bisa untuk cumi-cumi, udang, kepiting dan lainnya," katanya ketika peresmian tempat pembekuan ikan itu, Sabtu (13/6/2020).
Sekda Kota Padang Amasrul mengapresiasi inisiatif warga yang telah menghadirkan tempat pembekuan ikan tersebut. Dengan begitu, para nelayan yang beraktivitas di sekitar Pasia Nan Tigo dapat terbantu dalam menata ikan hasil tangkapannya agar tetap awet dan tidak terbuang sia-sia.
"Keberadaan tempat pembekuan ikan juga dapat mendukung penjualan ekspor ikan dan sejenisnya ke luar daerah," katanya.
Menurutnya, ikan mudah rusak terutama di daerah tropis yang suhu panasnya relatif tinggi, seperti Padang khususnya. Namun, umur penyimpanan ikan bisa diperpanjang dengan penurunan suhu yaitu dengan dimasukkan ke dalam tempat pembekuan ikan. Bahkan, ikan beku pun bisa disimpan selama beberapa bulan. (*/ICA)