Nama Dokter Asal Koto Gadang Muncul dalam Isu Reshuffle Kabinet Jokowi

Nama Dokter Asal Koto Gadang Muncul dalam Isu Reshuffle Kabinet Jokowi

Akmal Taher (Dok. UGM)

Langgam.id - Presiden Joko Widodo dikabarkan sedang merombak susunan kabinet. Bahkan nama-nama menteri dan para wakil menteri baru itu akan dimumkan pada pekan ini.

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono Jokowi akan memanggil para calon menteri baru ke Istana Negara terkait rencana reshuffle itu pada hari ini. Meski begitu, Heru belum membocorkan waktu pasti pemanggilan calon menteri itu.

"Belum ada jadwal resminya, tapi silakan di pantau saja," lanjut Heru seperti dikutip dari Tempo.co, Selasa (22/12/2020).

Sejumlah nama dikabarkan akan mengisi sususan terbaru dalam kabinet Jokowi. Ketua DPP PKB, Faisol Reza menyebut ada enam posisi menteri yang akan dirombak. Perombakan kabinet itu dilakukan vaksinasi dan pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19.

Sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi menteri baru di antaranya FX. Rudyatmo dan Tri Rismaharini. Dua orang itu diprediksi akan mengisi kursi Menteri Sosial.

Sejumlah menteri yang diprediksi akan tersingkir di antaranya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Agama Fachrul Razi. Terawan disebut-sebut bakal digantikan Budi Gunadi Sadikin dan posisi Fachrul Razi akan diganti dengan Yahya Cholil Staquf atau Agus Maftuh Abegebriel.

Beberapa nama juga dikabarkan akan mengisi posisi wakil menteri, salah satunya adalah Akmal Taher. Sejumlah media nasional menyebut Aklam akan mengisi posisi Wakil Menteri Kesehatan.

Akmal Taher merupakan seorang dokter kelahiran Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Dia pernah menjabat direktur utama Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia. Akmal merupakan pemilik hak paten use of inhibitor of phosphodiesterase IV di Jerman, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang.

Namanya sempat mencuat ketika dirinya menyatakan mundur dari posisi Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 pada September lalu.

Akmal menyatakan mundur karena langkah pengetesan dan pelacakan tidak secara maksimal dilakukan. Padahal, menurutnya, dua hal tersebut adalah kunci keberhasilan menghadapi covid-19.

“Saya merasa bisa berperan di tempat lain, untuk menjalankan langkah yang saya yakini, yaitu testing, tracing, dan treatment,” kata Akmal. (Tempo/ABW)

Baca Juga

156 Obat Sirop Boleh Diresepkan, Dinkes Diminta Lakukan Pengawasan
156 Obat Sirop Boleh Diresepkan, Dinkes Diminta Lakukan Pengawasan
Berita terbaru dan terkini hari ini: Penyakit Hepatitis Akut atau Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology diduga telah sampai di Sumbar.
Perlu Diwaspadai, Ini Gejala Awal Penyakit Hepatitis Akut
Berita terbaru dan terkini hari ini: Penyakit Hepatitis Akut atau Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology telah sampai di Indonesia.
Penjelasan Menkes Soal Hepatitis Akut yang Telah Menelan 3 Korban Jiwa di Indonesia
Berita terbaru dan terkini hari ini: Menurt Menkes RI, Vaksin Merah Putih itu untuk booster, anak-anak dan vaksin donasi internasional.
Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis Tahap Pertama
Diklaim Bisa Menekan Risiko Infeksi Covid-19, Molnupiravir Akan Hadir Akhir Tahun 2021
Diklaim Bisa Menekan Risiko Infeksi Covid-19, Molnupiravir Akan Hadir Akhir Tahun 2021
Indonesia Kedatangan 2 Juta Dosis Vaksin Pfizer
Indonesia Kedatangan 2 Juta Dosis Vaksin Pfizer