Langgam.id - DPRD Sumatra Barat (Sumbar) menyebut ada dua nagari di Kecamatan Kinali, Pasaman Barat yang terisolir karena tidak punya akses transportasi yang memadai. Satu nagari sulit diakes karena tak punya jembatan, dan satu nagari lainnya tak punya jalan yang laik.
Kedua nagari itu yakni Nagari Katiagan dan Tanjung Medan. Ketua Komisi I DPRD Sumbar Syamsul Bahri mengatakan, Nagari Katiagan hanya bisa dijangkau menggunakan perahu atau ponton karena dipisahkan oleh sungai besar salah satunya Sungai Batang Masang.
"Khusus untuk jembatan Batang Masang kita butuh bantuan pemerintah pusat karena butuh banyak biaya dalam pembangunan jembatan itu," kata Syamsul, Senin (11/1/2021).
Dia mengtakan, daerah seluas 19.600 hektar itu berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Kinali dan 45 kilometer dari Ibukota Kabupaten di Simpang Empat.
80 persen masyarakat di nagari itu bekerja sebagai nelayan. Sisanya merupakan wiraswasta hingga petani.
DPRD Sumbar menilai, masyarakat di daerah itu butuh jembatan untuk mengakses daerah luar agar. Selama ini, akses darat menuju Katiagan harus melalui Bawan Kabupaten Agam dan memakan waktu berjam jam.
Sementara Nagari Tanjung Medan sulit diakses karena jalan rusak dan medan yang berat. Daerah itu harus dijangkau dengan waktu empat jam dari Pusat Pasaman Barat.
“Untuk perbaikan akses jalan ini, akan memanfaatkan Bantuan Keuangan Kabupaten Kota. Untuk itu pemerintah setempat mesti pro aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi,” kata Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar Muzli M Nur. (*ABW)