Musyawarah Tuo Silek Minangkabau Hasilkan Sejumlah Rekomendasi

Langgam.id - Musyawarah Tuo Silek Minangkabau telah diselenggarakan di Balai Kaliki, Kota Payakumbuh, 4-6 Juni 2022. Forum musyawarah tuo silek se-Sumatera Barat ini menghasilkan sejumlah rekomendasi yang terbagi dalam beberapa aspek.

Musyarah tersebut dihadiri oleh lebih kurang 60 tuo-tuo silek (atau yang mewakili) dan para pewaris silek dari Kabupaten dan Kota di Sumatra Barat. Pertemuan tersebut digagas untuk menyampaikan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi oleh sasaran-sasaran Silek di Sumatra Barat saat ini, dan kemudian memetakan persoalan-persoalan tersebut untuk diteruskan menjadi sehimpun rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang paling berwenang dan bersangkutan, melalui mekanisme pelaksanaan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Menurut fasilitator Musyawarah Tuo Silek, Heru Joni Putra, “musyawarah ini bertujuan untuk memperkuat kaitan antara Surau dan Sasaran sebagai model pendidikan klasik Minangkabau. Surau dan Silek tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Segala upaya yang dapat memisahkan kaitan erat keduanya mesti dicegah dengan cepat dan segala upaya yang dapat mempererat kaitannya mesti didukung bersama-sama oleh setiap warga Minangkabau di mana pun berada”

Heru juga menekankan bahwa, “tanpa kaitan erat antara Surau dan Silek, Minangkabau akan lapuk karena hujan dan akan lekang karena panas”.

“Rekomendasi ini merupakan bentuk kongkret bahwa usaha memajukan surau dan sasaran bukan hanya tanggungjawab tuo silek, namun juga kewajiban pemerintah dan semua lapisan masyarakat yang bersinergi dengan niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, dan sebagainya,” lanjutnya.

Iven dengan tema “Mamancuang di Nan Kalam, Basudah di Lapiak Sumbayang” ini diselenggarakan oleh UPTD Taman Budaya Sumatera Barat dengan inisiasi dari Ketua DPRD Sumatra Barat sekaligus Ketua IPSI Sumatra Barat, Supardi.

Menurut Supardi, selaku ketua Ikatan Pencak Silat Sumatera Barat, rekomendasi tersebut merupakan masukan berharga untuk kemajuan dan pengembangan silek tradisi. Rekomendasi tersebut juga ditindaklanjuti oleh IPSI Sumbar.

“Hasil pertemuan akan di-follow up,” tegas Supardi.

Namun menurutnya, untuk mewujudkan rekomendasi tersebut  secara konkret, diperlukan kerjasama lintas sektor di institusi pemerintahan dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) baik di Provinsi mau pun di Kabupaten dan Kota.

Lebih jauh, Supardi juga menyampaikan dari beberapa hasil rekomendasi tampak bahwa tuo-tuo silek dan IPSI Sumbar memiliki visi yang sama mengenai keberlangsungan silek tradisi. IPSI Sumbar, misalnya, sangat mendukung diadakannya Musyawarah Tuo Silek dengan konsep galanggang siliah baganti, dimana musyawarah dilakukan secara bergilir di tiap wilayah.

Di aspek promosi dan perluasan kesadaran, Supardi juga punya visi meningkatkan popularitas silek lewat produk-produk audio visual.

“Silek harus dikemas secara kreatif dalam bentuk dokumenter, film, atau bentuk audio visual lainnya, agar silek semakin dekat dengan generasi kini,” ujarnya.

“Kita harus bisa membuat silek dikenal dunia,” tutupnya.

Aspek aspek itu antara lain :

 

Aspek Penguatan dari Dalam

  • Membangun percontohan surau sekaligus sasaran di masing-masing daerah.
  • Membuat mekanisme belajar silek dengan mensyaratkan belajar thariqat mu’tabar di masing-masing daerah.
  • Memperkuat Silek sebagai cara lain dalam berdakwah

 

Aspek Regulasi

  • Mengoptimalkan peran pemangku adat, ahli tariqat, dan cadiak pandai, melalui jalur politisi atau pemerintah, dalam membuat Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Nagari (Pernag) tentang penguatan Surau dan Silek.
  • Mengusulkan kepada seluruh sasaran silek di Sumatra Barat untuk membuat legalitas sasaran masing-masing.
  • Mengusulkan pengakuan dari pemerintah terhadap silek melalui pemanfaatan sertifikat silek sebagai nilai prestasi yang diakui.
  • Melakukan standardisasi silek sesuai tingkatan

 

Aspek Peningkatan Kesejahteraan

 

  • Mendukung pemerintah untuk melakukan pemberian insentif untuk Tuo-Tuo Silek di Sumatra Barat
  • Mendorong adanya penghargaan Silek atau Silek Award setiap sekali setahun
  • Mendorong pengaturan anggaran pembinaan IPSI Sumbar/Kab/Kota untuk surau dan sasaran.

 

Aspek Sarana dan Prasarana atau Infrastruktur Budaya

 

  • Mendukung pemerintah untuk melengkapi fasilitas sasaran silek
  • Menyelenggarakan pertemuan berkala antar sasaran silek dan festival berjenjang dari tingkat Kota, Provinsi, hingga Nasional.
  • Mendorong pelaksanaan dan memaksimalkan tata kelola Galanggang Siliah Baganti (GSB) di Sumatra Barat
  • Mendirikan Sekolah Silek Minangkabau atau Pusat Kajian Silek Minangkabau sesuai dengan aliran Silek di Sumatra Barat

 

Aspek Pendidikan

 

  • Memasukkan pelajaran silek sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang lengkap dengan silabus dan modulnya.
  • Melakukan pencatatan dan database aliran silek dan pewaris-pewaris silek masing-masing.
  • Meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM untuk mengelola sasaran silek dengan metode tata kelola yang lebih maju.

 

Aspek Promosi dan Perluasan Kesadaran

 

  • Memperbanyak penciptaan film, sinetron, ataupun siaran TV tentang silek Minangkabau.
  • Mengadakan acara silek di sasaran-sasaran surau sebagai ikhtiar membangun kesadaran bahwa surau dan silek terikat kuat.
  • Mengaktualkan/mengelaborasi silek, pengajian, dan seni budaya dalam satu kegiatan berskala.

 

Aspek Kerjasama antar Pemangku Kepentingan

 

  • Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan sasaran silek bersama institusi atau lembaga terkait.
  • Menciptakan mekanisme yang berbasis budaya Minangkabau dalam proses pengambilan murid (anak sasian) dari sasaran silek bila akan dibawa ke tempat pelatihan silat prestasi
  • Mendorong masyarakat Minangkabau untuk mendukung penuh (tapi tetap kritis) semua tokoh-tokoh publik ataupun tokoh-tokoh politik yang benar-benar menunjukkan perhatian serius dan sebenar-benarnya untuk pemajuan surau dan sasaran

Baca Juga

Festival Silek Tuo Pusako Lamo: 40 Perguruan Silek Tampil Adu Ketangkasan
Festival Silek Tuo Pusako Lamo: 40 Perguruan Silek Tampil Adu Ketangkasan
Mengkaji Silek di Ajang Festival Silat Tradisi Nusantara 2023
Mengkaji Silek di Ajang Festival Silat Tradisi Nusantara 2023
Meriah, 16 Sasaran Berpartisipasi dalam Galanggang Silek Tradisi
Meriah, 16 Sasaran Berpartisipasi dalam Galanggang Silek Tradisi
Dua Malam Pertunjukan di Galanggang Silek Tradisi, Supardi: Ini Baru Sebagian Kecil Aset Budaya Kita
Dua Malam Pertunjukan di Galanggang Silek Tradisi, Supardi: Ini Baru Sebagian Kecil Aset Budaya Kita
Galanggang Silek Tradisi Sajikan Beragam Pertunjukan Silek
Galanggang Silek Tradisi Sajikan Beragam Pertunjukan Silek
Pembukaan Musyawarah Tuo Silek, Supardi Ingatkan Silek Identitas Budaya Orang Minang
Pembukaan Musyawarah Tuo Silek, Supardi Ingatkan Silek Identitas Budaya Orang Minang