Pembukaan Musyawarah Tuo Silek, Supardi Ingatkan Silek Identitas Budaya Orang Minang

Langgam.id - Musyawarah Tuo Silek resmi dibuka pada Sabtu malam (4/5/2022), di Medan nan Bapaneh, Balai Kaliki, Koto nan Godang, Payakumbuh. Malam pembukaan tersebut dihadiri oleh 60 tuo silek dari berbagai sudut wilayah Sumatera Barat. Hadir juga niniak mamak Balai Kaliki serta alim ulama.

Juga hadir Ketua DPRD Sumatera Barat, Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat yang mewakili Gubernur Sumatera Barat, Kepala Dinas UPTD Taman Budaya Sumatera Barat, Asisten 1 Walikota Payakumbuh, Kepala Dinas Kepariwisataan, Olahraga, dan Kepemudaan Payakumbuh, dan jajaran Pengurus IPSI Sumbar dan Payakumbuh, serta dua peninjau dari Jakarta dan Riau.

Dalam pembukaan tersebut Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi menyampaikan bahwa saat ini kondisi silek tradisi sangat mengkhawatirkan. Menurutnya hal tersebut tampak dari merosotnya prestasi kontingen pencak silat Sumbar di PON Papua yang lalu.

Karena itu ia menginisiasi sebuah pertemuan sebagai wadah bermufakat bagi tuo-tuo silek untuk memberi masukan guna mencari jalan keluar. Bersama UPTD Kebudayaan Sumatera Barat, Musyawarah Tuo Silek pun digelar.

“Silek tradisi harus kembali menjadi identitas budaya kita, bukan beladiri saja tapi juga kebutuhan rohani,” tutur sosok yang juga merupakan Ketua IPSI Sumbar tersebut.

Ia juga menyampaikan pentingnya penguatan kembali institusi surau. “Surau dan sasaran merupakan hal yang tak bisa dipisahkan. Surau sebagai tempat mengaji, dan sasaran sebagai tempat mengaplikasikan kaji tersebut, harus kembali dikuatkan,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan bahwa, dengan dukungan tuo-tuo silek yang telah turun gunung, siap IPSI Sumbar akan menjadikan silek tradisi sebagai prioritas. Silek tradisi yang saat ini makin terpinggirkan oleh ilmu-ilmu beladiri lain, menurutnya mesti menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Karena ia berharap agar Musyawarah Tuo Silek bisa menjadi agenda Tahunan.

Kepala Taman Budaya Sumbar, Saifullah dan Asisten 1 Walikota Payakumbuh Dafrul Pasi yang juga berkesempatan memberi kata sambutan, menyatakan dukungan terhadap Musyawarah Tuo Silek. Kedua pihak sama-sama mengatakan bahwa, sebagai salah satu kekayaan budaya, silek tradisi memang harus dipertahankan eksistensinya. Dan upaya itu akan lebih optimal jika dikerjakan bersama-sama.

Pada malam pembukaan tersebut juga ditampilkan pertunjukan silek oleh sasaran Minsai Al-Fitrah dari Payakumbuh serta pertunjukan Silek Sehat “Bauruik Minyak Angek” oleh sasaran Gobah nan Indah dari Cupak, Solok.

Musyawarah Tuo Silek sendiri merupakan iven yang difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan Sumatera Barat melalui UPTD Taman Budaya yang diinisiasi oleh Supardi selaku Ketua DPRD Sumbar.

Musyawarah akan berlangsung selama tiga hari. Pada Minggu, (5/5/2022) 60 tuo silek akan memetakan persoalan terkait pelestarian dan pengembangan silek. Sedang pada senin (6/5/2022) akan diputuskan sejumlah program yang dihasilkan dari analisa atas persoalan-persoalan yang ada.

Musyawarah tersebut bertujuan untuk merumuskan strategi serta pola-pola pengembangan yang tepat agar silek bisa bertahan dalam ekosistem budaya yang dinamis, relevan dengan dunia kaum muda, serta memberikan kontribusi pada kehidupan bersama dalam berbagai bentuk.

Dalam Musyawarah Tuo Silek juga akan dirembukkan cara agar pengetahuan mengenai silek dapat dikemas dalam berbagai bentuk, seperti koreografi, film, seni pertunjukan, serta publikasi ilmiah lintas disiplin. Lewat medium-medium tersebut, silek akan dipromosikan ke khalayak luas.

Musyawarah Tuo Silek merupakan bagian dari serangkaian upaya membangkitkan kembali silek tradisi yang diinisiasi oleh Ketua DPRD Sumbar lewat UPTD Taman Budaya Sumbar bersama peneliti dan praktisi silek tradisi. Upaya tersebut berangkat dari keprihatinan atas merosotnya silek tradisi Minangkabau.

Setelah Musyawarah Tuo Silek, Barat juga akan dilangsungkan Galanggang Silek Tradisi di Agama Jua Caffe, Payakumbuh. Iven ini akan diisi oleh beberapa sasaran Silek TradisI dengan aliran masing-masing, serta berbagai seni pertunjukan yang berhubungan dengan Silek

Setelahnya akan digelar Pasar Seni Payakumbuh pada 11-13 Juni 2022, di Kompleks Ngalau Indah, Payakumbuh. Dalam iven ini akan dipamerkan berbagai produk kuliner tradisional  dari berbagai daerah Sumatera Barat yang pada dasarnya merupakan bagian tak terpisahkan dari bagaimana silek dipraktekkan dalam wilayah ketahanan pangan. (rls)

--

Dapatkan update berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Festival Silek Tuo Pusako Lamo: 40 Perguruan Silek Tampil Adu Ketangkasan
Festival Silek Tuo Pusako Lamo: 40 Perguruan Silek Tampil Adu Ketangkasan
Bakal Tampil di Festival Silat Nusantara 2023: Simak Deretan Silek Asal Solok Selatan
Bakal Tampil di Festival Silat Nusantara 2023: Simak Deretan Silek Asal Solok Selatan
Mengkaji Silek di Ajang Festival Silat Tradisi Nusantara 2023
Mengkaji Silek di Ajang Festival Silat Tradisi Nusantara 2023
Festival Silat Tradisi Nusantara, Supardi: Program Lanjutan Musyawarah Tuo Silek
Festival Silat Tradisi Nusantara, Supardi: Program Lanjutan Musyawarah Tuo Silek
Meriah, 16 Sasaran Berpartisipasi dalam Galanggang Silek Tradisi
Meriah, 16 Sasaran Berpartisipasi dalam Galanggang Silek Tradisi
Dua Malam Pertunjukan di Galanggang Silek Tradisi, Supardi: Ini Baru Sebagian Kecil Aset Budaya Kita
Dua Malam Pertunjukan di Galanggang Silek Tradisi, Supardi: Ini Baru Sebagian Kecil Aset Budaya Kita