Mucikari Ibu dan Anak di Padang Lakukan Transaksi di Rumah Indekos

Ilustrasi prostitusi di Padang, mucikari Ibu dan Anak ditangkap

Ilustrasi - prostitusi. (Foto: Klhh/pixabay.com)

Langgam.id - Praktik prostitusi yang dijalani H (54) dan D (30) diduga telah berlangsung selama lima bulan. Rumah yang sekaligus dijadikan indekos milik mucikari ibu dan anak ini, dijadikan langsung sebagai tempat praktek kegiatan asusila bagi para lelaki hidung belang.

Sebelumnya, keduanya telah ditetapkan tersangka setelah ditangkap Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Polda Sumbar). Mereka ditangkap di kediamannya Jalan Adinegoro, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumbar, Kombes Pol Imam Kabut Satriadi, mengatakan untuk menghilangkan kecurigaan masyarakat tersangka juga menjual makanan di kediamannya.

"Aktivitas prostitusi yang dijalankan ibu dan anak itu sudah berjalan sejak empat sampai lima bulan belakangan. Korban yang dipekerjakan, dijual kedua tersangka kepada lelaki dengan bayaran rata-rata Rp300 ribu," kata Imam, Senin (13/1/2020).

Lelaki yang memakai jasa kemudian menyerahkan uang kepada tersangka D, untuk selanjutnya ia serahkan pada ibunya, H. Sementara para korban yang dijadikan pekerja seks tinggal di rumah tersangka mucikari yang dijadikan indekos.

"Uang dari hasil prostitusi digunakan tersangka H untuk membeli kebutuhan harian mereka di rumah itu dan sebagian diserahkan kepada para korban. H perannya sebagai mami dan anaknya D mencari perempuan yang akan dipekerjakan maupun pelanggan," ujarnya.

Dari pengungkapan kasus ini, polisi menyita barang bukti uang tunai Rp 219 ribu, pil KB, pakaian dalam dan tiga KTP. Sedangkan untuk tiga perempuan yang ikut dibawa ke kantor polisi, berstatus korban atas kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Sebelumnya, penggerebekan adanya kasus praktik prostitusi ini dilakukan polisi pada Jumat (10/1/2020) kemarin. Kasus ini terungkap dari tindak lanjut laporan masyarakat. Kemudian dilakukan penyelidikan hingga proses penggerebekan. (Irwanda)

Baca Juga: Mucikari Ibu dan Anak di Padang Dijerat Pidana Perdagangan Orang, Berikut Ancamannya

Baca Juga

Sejumlah terlapor dalam kasus penyegelan KONI Sumatra Barat (Sumbar) mulai dimintai keterangan oleh penyidik Subdit 3 Ditreskrimum Polda
4 Terlapor Penuhi Panggilan Polisi di Kasus Penyegelan Kantor KONI Sumbar
Polda Sumbar meminta perwakilan dari massa aksi berunding dengan Kapolda Sumbar Irjen Gatot Tri Suryanta terkait tuntutan yang
Demo di Polda Sumbar, Perwakilan Massa Diminta untuk Berunding dengan Kapolda
Pengemudi ojek online atau ojol ikut turun dalam aksi menuntut reformasi Polri pada aksi di Polda Sumbar, Jumat (29/8/2025).
Ojol Ikut Turun dalam Aksi di Polda Sumbar
Massa aksi unjuk rasa di Polda Sumbar menyoraki polisi pembunuh sebagai protes atas meninggalnya pengemudi ojol Afwan Kurniawan
Demo di Polda Sumbar, Mahasiswa Soraki Polisi dengan Sebutan Pembunuh
Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa di Kota Padang unjuk rasa di Polda Sumbar menuntut reformasi Polri pasca insiden represif polisi
Mahasiswa Geruduk Polda Sumbar, Desak Reformasi Polri
Laporan kasus penyegelan Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mulai masuk tahap penyelidikan.
Kasus Penyegelan Kantor KONI Sumbar: Masuk Tahap Penyelidikan, Polisi Panggil Pihak Terlapor