Menyinggahi Bangunan Bekas Pabrik Obat di Sitinjau Lauik: Terbengkalai, Terkenal Angker

Bangunan bekas pabrik obat di Sitinjau Lauik hanya beroperasi selama 9 bulan. Bangunan yang berdirinya 1988 itu juga disebut angker.

Bangunan bekas pabrik obat-obatan di Sitinjau Lauik. (Irwanda/Langgam.id)

Wengki tidak bisa mendetail awal mula berdiri dan kapan terkahir pabrik Rhipa Pharmacy beroperasi. Walhi Sumbar tidak memiliki data soal perjalanan pembangunan pabrik.

"Data terkait pembangunan Rhipa ternyata memang tidak ada di Walhi," ujarnya.

Berada di ketinggian dikelilingi bukit barisan dan hutan yang lebat, bangunan Rhipa Pharmacy kerap diselimuti kabut. Kondisi ini sering kali terjadi saat sore hingga menjelang matahari terbenam.

Minimnya penerangan membuat suasana bekas pabrik ini terkesan menyeramkan. Sejarawan dari Universitas Andalas, Gusti Anan, menyebutkan lokasi bangunan bekas pabrik Rhipa Pharmacy berada di kawasan hutan lindung.

Bangunan bekas pabrik obat di Sitinjau Lauik hanya beroperasi selama 9 bulan. Bangunan yang berdirinya 1988 itu juga disebut angker.

Bangunan bekas pabrik obat-obatan di Sitinjau Lauik. (Irwanda/Langgam.id)

Menurut dia, hal ini yang diduga menjadi faktor terhentinya pengoperasian pabrik karena bermasalah soal AMDAL. Gusti Anan juga tidak begitu ingat tahun berapa Rhipa Pharmacy terakhir kali beroperasi.

"Sepengetahuan saya dulunya ada program pemerintah untuk menggenjot produksi obat-obatan, salah satunya Sumbar dapatkan program pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan digemborkan orde baru dahulunya," ujar Gusti Anan dikonfirmasi Langgam.id

"Jadi dibangunlah berbagai infrastruktur untuk peningkatan produksi industri kesehatan. Makanya didirikan Rhipa Pharmacy," sambung Guru Besar Ilmu Sejarah Unand itu.

Ia mengungkapkan, pembangunan pabrik Rhipa Pharmacy telah diingatkan sebelumnya terkait lokasinya yang berada di kawasan hutan lindung. Namun proses pembangunan tetap berjalan hingga akhirnya terpaksa berhenti beroperasi.

"Mungkin bagian dari kebijakan pemerintah juga, makanya ditarik kembali. Padahal sudah ada beberapa, yang saya dengar, (pabrik) ini sudah siap produksi," ucapnya.

Mitos Mistis Bangunan Rhipa Pharmacy

Tidak begitu banyak pemukiman warga di sekitar area bangunan membuat kawasan pabrik Rhipa Pharmacy sangat sepi. Hanya hiruk-pikuk truk, minibus dan sepeda motor silih-berganti melintas.

Kendaraan itu datang dari arah Kabupaten Solok maupun Kota Padang. Sementara di sisi seberang jalan area pabrik, terdapat dua rumah sekaligus warung yang ditempati beberapa keluarga.

Halaman:

Baca Juga

Memaksa Orang untuk Tidak Memaksa Tuhan
Memaksa Orang untuk Tidak Memaksa Tuhan
SAR Mentawai melaksanakan operasi pencarian nelayan yang hilang kontak di perairan Pulau Niau Mentawai Sabtu (4/10/2025).
Tiga Nelayan Hilang Kontak di Pulau Niau Mentawai
Aidil Aulya
Di Balik Prestasi Sumatra Barat
Trickle-Down Effect: “Mitos yang Gagal Menetes”
Trickle-Down Effect: “Mitos yang Gagal Menetes”
Mencermati analisis Statistik Pendidikan Indonesia yang diluncurkan Badan Pusat Statistik pada 2023 lalu, terutama jenjang perguruan tinggi.
Membaca Ulang Hubungan Teater dengan penontonnya: Catatan Festival Teater Sumatra Barat 2025
110 Siswa Keracunan MBG di Kabupaten Agam, Pemkab Tetapkan KLB dan SPPG Ditutup Sementara
110 Siswa Keracunan MBG di Kabupaten Agam, Pemkab Tetapkan KLB dan SPPG Ditutup Sementara