Mengintip Gerhana di Bukit Ase, Mengajak Anak Lebih Dekat pada Astronomi

Anak-anak mengintip gerhana di Bukit Ase

Anak-anak belajar astronomi, memantau gerhana di Bukit Ase. (Foto: Rahmadi)

Langgam.id - Sekitar seratusan anak-anak mengikuti pengamatan fenomena alam gerhana matahari cincin sebagian di Bukit Ase, Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji, Kota Padang Kamis (26/12/2019).

Pengamatan gerhana matahari cincin sebagian diadakan oleh Komunitas Kampung Baca Bukit Ase dengan Literasi Astronomi. Anak-anak berdatangan sejak pagi untuk ikut mengamati gerhana matahari hingga siang hari.

Pengamatan gerhana dilakukan dengan 3 cara yaitu memakai teleskop, pinhol dari kardus, dan menggunakan kacamata matahari. Semua peralatan disiapkan oleh Aldino Adry Baskoro dari Media Astronomi Langit Selatan yang berpusat di Bandung.

Baca juga : 19 Tempat Memantau dan Jadwal Gerhana Matahari Cincin di Sumbar Hari Ini

Komunitas Bukit Ase juga membagikan sejumlah kacama kepada anak-anak. Dengan kacamata itu bisa melihat langsung matahari dengan intensitas cahaya matahari yang telah diturunkan sebanyak 100 ribu kali.

Sementara untuk teleskop dan pinhole masing-masing satu unit. Anak-anak bergantian melihat gerhana dari alat tersebut.

Pergerakan bulan mulai tampak menutupi matahari sekitar pukul 10:00 WIB. Gerhana cincin sebagian sampai puncaknya sekitar pukul 12:00 WIB sebanyak 89 persen.

Baca juga : Gerhana Bisa Dilihat dari Sumbar karena Cuaca Cerah, BMKG Pantau di Masjid Raya

Pembina Komunitas Bukit Ase, Yusrizal KW mengatakan pihaknya sudah memulai program literasi sains, dengan mempelajari soal astronomi. Kegiatan ini diadakan bersama Media Astronomi Langit Selatan.

"Dengan ini kita mulai menyadari bagaimana menjadikan ilmu astronomi, memahami gerhana, memahami matahari dan memahami bulan sebagai sesuatu yang menarik dipelajari," katanya.

Dia mengatakan anak-anak ke depannya harus mampu menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan. Termasuk ilmu pengetahuan soal astronomi dan menjadikannya sebagai sesuatu yang menarik.

Inilah literasi sains, memperkenalkan astronomi kepada anak-anak secara menarik, harapannya dunia astronomi menjadi menarik dan sebagai proses mendapatkan ilmu pengetahuan

Salah seorang peserta Raka Rabbani (12) mengatakan dia baru pertama kali melihat gerhana matahari. Ia menggunakan kacamata matahari untuk melihat gerhana. Ia datang bersama teman-temannya sejak pagi."Tadi sudah lihat, warnanya orange seperti buah jeruk," katanya.

Anak lainnya, Toriq (8) mengaku sangat senang bisa melihat gerhana matahari cincin. Hal ini juga pengalaman pertama kalinya untuk melihat fenomena tersebut. "Baru kali ini melihatnya, pemandangannya bagus," katanya. (Rahmadi/HM)

Baca Juga

Aksi Kolaborasi Bangun Pondok Literasi Rosihan Anwar di Solok
Aksi Kolaborasi Bangun Pondok Literasi Rosihan Anwar di Solok
Pertengahan pekan lalu, saya mendapat kesempatan berbicara sekitar 10 menit di sesi seminar pendidikan dalam rangka Kongress Minang Diaspora
Dari Seminar Pendidikan MDN: Dialektika yang Hilang 
Digelar 4 Hari, Wisuda ke 90 UIN Imam Bonjol Luluskan 1.865 Wisudawan
Digelar 4 Hari, Wisuda ke 90 UIN Imam Bonjol Luluskan 1.865 Wisudawan
Politisi Partai Golkar Evelinda
Tingkatkan Kualitas Anak Bangsa, Evelinda Bakal Perjuangkan Beasiswa Siswa Berprestasi
Sekampung Mendidik Seorang
Sekampung Mendidik Seorang
Dunia pendidikan di Kota Bukittinggi ditambahkan dengan materi ABS-SBK. Penambahan muatan lokal ini ditujukan untuk pelajar SD dan SMP.
Muatan Lokal Bagi Siswa SD dan SMP di Bukittinggi, Ada Materi ABS-SBK