Mengenal Sosok AKBP Imran, Kapolresta Padang yang Baru Putra Asli Minangkabau

Langgam.id - Pengujung Agustus 2020, AKBP Imran Amir resmi memegang tampuk Kepolisian Resort Kota (Polresta) Padang. Lahir di rahim alam Minangkabau 44 tahun silam, memimpin korps kepolisian di kampung sendiri, tentu berkorelasi dengan emosional sekaligus tantangan tersendiri bagi Imran.

Imran dilantik sebagai Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Padang oleh Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Pol Toni Harmanto, Senin (31/8/2020). Ia menggantikan Kombes Pol Yulmar Try Himawan yang pindah tugas ke Analisis Utama Baintelkam Mabes Polri.

Baca juga: Mutasi Polri, AKBP Imran Amir Jadi Kapolresta Padang

Sosok Imran tak asing lagi bagi Sumbar. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1998 ini telah mengabdi di Sumbar selama empat tahun. Jabatan pertamanya saat menginjakkan kaki di Tanah Minang adalah Kasubdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sumbar.

Kala itu, kasus pertama yang ditangani Imran bersama timnya di Ditreskrimum Polda Sumbar adalah pengungkapan peredaran gula tanpa label SNI. Sedikitnya, 30 ton gula putih diproduksi CV Rimbun Padi Berjaya berhasil disita di dalam gudang.

Imran melakukan penggeledahan dan penangkapan langsung terhadap bos gula yang memiliki tipe "si manis dan si putih" itu. Pasangan suami istri di balik gula tak berlabel SNI tersebut adalah Xaveriandy Sutanto dan Memi.

"Penanganan pertama kasus itu dan penangkapan dari saya langsung terkait kasus gula putih," kata Imran kepada langgam.id.

Hingga saat itu, karir Imran di kepolisian terus melejit. Dia selanjutnya diangkat dalam jabatan sebagai Kapolres Sijunjung. Kemudian, dia juga pernah menjadi Kapolres Dharmasraya selama dua tahun.

Bagi putra Ranah Minang kelahiran Padang 2 Oktober 1976 ini, dinas di dua kabupaten di Sumbar itu merupakan hal yang sangat berkesan. Imran mengaku bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat yang membutuhkan, berada di pelosok.

Bisa berbagi dengan sesama, bagi Imran suatu hal kebahagiaan. Maka dari itu, program tali asih sejak dulu telah digaungkannya.

"Saya sudah dari dulu menyuarakan program tali asih. Dan ini, insyaallah berlanjut, begitupun saat dinas di Kota Padang, selaku Kapolresta," tegasnya.

Imran memang sedari kecil bercita-cita menjadi seorang polisi. Doa kedua orang tuanya lah, hingga pencapaian itu bisa diraihnya. Apalagi, saat ini bisa mengabadi menjadi orang nomor satu di satuan wilayah tempat tanah kelahirannya sendiri.

Imran memang kecil dan menempuh dunia pendidikan di Kota Padang. Mulai dari taman kanak-kanak di Baiturrahman, berlanjut Sekolah Dasar (SD) Semen Padang. Kemudian, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4 Padang.

Begitupun Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Padang. Imran mengaku, dirinya bisa kembali ke Kota Padang untuk mengabdi di tanah kelahiran tak lepas dari doa orang tua.

"Di Kota Padang, rumah orang tua saya di Parak Gadang. Saya kecil di Seberang Padang, juga kecil di Perumnas Semen Padang. Saya anak laki-laki paling tua di keluarga, sebelumnya di keluarga saya tidak ada yang sebagai polisi," ujarnya.

"Orang tua saya memang ingin melihat anaknya dinas di kampung sendiri. Orang tua saya tidak hentinya mendoakan anak-anaknya, khususnya saya, untuk bisa dinas dekat bersamanya. Sehingga saya bisa menjaganya yang telah usia lanjut," sambungnya.

Setelah memegang amanah selaku Kapolresta Padang, Imran menyebutkan dirinya telah diperintahkan langsung oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto menyangkut empat prioritas utama. Di antaranya eliminir potensi konflik di Kota Padang.

Baca juga : Kapolda Sumbar Pimpin Sertijab 7 Kapolres dan 1 PJU

Begitupun, kata Imran, penanggulangan wabah virus covid-19 dengan gencar sosialisasi penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan dan jaga jarak. Seperti diketahui, kasus corona di Kota Padang tergolong cukup tinggi.

"Kemudian prioritas adalah pencegahan kejahatan yang meresahkan masyarakat. Mulai curat, curas, curanmor, ini target saya," lanjut Imran.

Tak lupa juga, Imran telah mempersiapkan personel dalam kesiapan Pilkada 2020, sehingga dapat berlangsung tertib dan aman. Dia menegaskan, seluruh personelnya dapat bertugas dengan tupoksi masing-masing.

"Personel harus netral, tidak ada yang terlibat politik praktis. Kota Padang selaku ibu kota Sumbar, tentunya perhelatan Pilkada berpusat di sini. Muara di KPU Sumbar, kami siapkan aman Pilkada untuk menjadi alek gadang," tuturnya. (Irwanda/Osh)

Berikut karir AKBP Imran Amir:

  • Samapta Polrestabes Banjarmasin
  • Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Selatan,
  • Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat,
  • Kapolsek Kota Banjarmasin Selatan.
  • Kapolsek KP3 Pelabuhan Banjarmasin Selatan.
  • Lulus PTIK di Jakarta pada 2004. Pada 2006 selesai pendidikan ditempatkan di Polda Riau.
  • Kapolsek 50 Pekanbaru
  • Kasat Reskrim Polres Dumai
  • Kabag Ops Polres Dumai
  • Wakapolres Tambilahan.
  • Pendidikan Sespimti 2012. Setelah lulus ditempatkan di Polda Sumatra Selatan.
  • Kasubdit Tipikor Polda Sumatra Selatan
  • Kasubdit Tipikor Polda Sumbar
  • Kapolres Sijunjung
  • Kapolres Dharmasraya
  • Kabagdalops Roops Polda Sumbar
  • Kapolresta Padang

Baca Juga

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono menegaskan komitmen Polda Sumbar untuk menindak tegas segala aktivitas tambang ilegal, termasuk galian C.
Kapolda Sumbar: Penegakan Hukum Tambang Ilegal Akan Berjalan Terus
Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Suharyono memberikan tanggapan terkait dugaan keterlibatan Kabag Ops Polres Solok Selatan, Dadang Iskandar
Dugaan Pelaku Penembakan Sesama Polisi di Solsel Bekingi Tambang Ilegal, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar
Kapolda Sumatra Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono menegaskan akan mengambil langkah tegas dalam menangani kasus penembakan yang menewaskan
Kasus Penembakan di Polres Solsel, Kapolda Upayakan Pemberhentian Tidak Hormat Kepada Pelaku
Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono, mengonfirmasi kasus penembakan yang melibatkan dua perwira polisi di Solok Selatan.
Kapolda Sumbar: Kasus Penembakan di Solok Selatan, Tersangka Sudah Diamankan
Pameran Etnofotografi: Pencak Silat Minangkabau sebagai Jembatan Diplomasi Budaya
Pameran Etnofotografi: Pencak Silat Minangkabau sebagai Jembatan Diplomasi Budaya
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono membeberkan sejumlah fakta baru dalam kasus meninggalnya Nia Kurnia Sari (18). gadis penjual gorengan
Kapolda Sumbar Ungkap Hasil Forensik Sperma di Tubuh Nia Penjual Gorengan