Mengenal Raja Sulaeman, Ulama Minangkabau Pendiri Kota Manila Filipina

islam filipina

Patung Raja Sulaeman (ist)

Langgam.id - Siapa sangka Islam pernah berjaya di Filipina selama beberapa dekade, bahkan sempat menjadi agama mayoritas di negara bekas koloni bangsa Spanyol itu.

Tidak banyak yang tahu, tersebarnya agama Islam di Filipina dibawa oleh ulama Minangkabau yaitu Raja Sulaeman. Catatan sejarah menyebut, sebelum kedatangan bangsa Spanyol, Filipina berada di bawah kekuasaan Raja Sulaeman dari Minangkabau yang merupakan pendiri Filipina.

Di sana, ia telah menyebarkan agama Islam hingga ke pelosok negeri. Seperti dilansir dari situs indonesia.go.id, pendiri Kota Manila adalah Raja Sulaeman dari Minangkabau. Sedangkan kerajaan Sulu di Selatan Filipina didirikan Raja Baginda yang juga dari Minangkabau.

Pada dasaranya, orang Minangkabau memang terkenal suka merantau. Jejak Minangkabau bisa ditemukan di Sabah, Serawak, Sulu di Filipina Selatan, dan Brunei.

Sejarah juga mencatat pada pertengahan abad ke-16, wilayah Manila diperintah oleh tiga pemimpin besar yakni Raja Sulaeman, Raja Matanda dan Raja Lakandula. Ketiganya memimpin sebuah wilayah yang berbeda-beda, namun masih berada di dalam satu kawasan.

Sejarawan Universitas Andalas (UNAND) Padang, Profesor Gusti Asnan menyebutkan, Raja Sulaeman dan Raja Matanda menguasai area selatan Sungai Pasig yang saat ini bernama Manila. Sedangkan Raja Lakandula menguasai di bagian utara. Konon, penamaan Kota Manila juga berasal dari kata fi’amanillah, yang berarti di bawah lindungan Allah SWT.

Namun, kekuasaan Raja Sulaeman dan Islam di Filipina sirna seiring dengan datangnya bangsa Spangyo ke wilayah tersebut. Saat itu, Raja Sulaeman menguasai Pulau Seludung yang kini telah berganti nama menjadi Luzon.

Dalam perang yang terjadi pada 27 April 1521, seorang pemuka Islam yang bernama Lapu Lapu di wilayah setempat berhasil membunuh Ferdinand Magellan. Sayangnya, akibat dominasi kekuatan Spanyol yang besar akhirnya sukses mengubah wajah Filipina.

Walaupun kini Filipina bukan negara dengan mayoritas penduduk Islam, tetapi peninggalannya dapat dilihat lewat bangunan Intramorus Walle City yang dibangun oleh Raja Sulaeman.

Dinding yang dibangun pada abad ke-16 di atas lahan seluas 64 hektare ini merupakan cikal bakal Kota Manila. Bangunan yang semula berada di timur Kota Manila ini difungsikan sebagai pusat pemerintahan Spanyol dan diperuntukkan sebagai benteng pertahanan. Di sekitar dinding raksasa ini, terdapat pula beberapa bangunan bersejarah, salah satunya Fort Santiago.(Ela)

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Jejak Minangkabau di Kuwus Manggarai Barat
Jejak Minangkabau di Kuwus Manggarai Barat
Masyarakat Minang di Singapura
Masyarakat Minang di Singapura
Meminangkan Perantau Minang
Meminangkan Perantau Minang
Deddy Arsya Dosen Sejarah UIN Bukittinggi
Hasrat Bersekolah dan Ruang Kelas
Hilangnya Kerbau Kita
Hilangnya Kerbau Kita
Sekolah Negeri sebagai Ruang Akulturasi Minang-Tionghoa
Sekolah Negeri sebagai Ruang Akulturasi Minang-Tionghoa