Masih Diusahakan Pemko, Guru Honorer Lulus Passing Grade di Padang Ada Kemungkinan Diangkat PPPK 2023

Langgam.id - Sekretaris Komisi I DPRD Padang, Budi Syahrial mengusulkan penggunaan hak interpelasi kepada Wali Kota Padang, Hendri Septa.

Ratusan guru yang tergabung dalam Forum Guru Lulus Passing Grade (FGLPG) Kota Padang menggelar aksi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Senin (22/8/2022). [Foto: Rahmadi/langgam.id]

Langgam.id - Pemerintah Kota (Pemko) Padang masih mengusahakan agar 1.226 guru honorer yang lolos passing grade diterima menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Jika tidak bisa tahun ini, maka akan diusulkan tahun 2023.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Padang, Arfian menanggapi aksi unjuk rasa oleh ratusan guru yang tergabung dalam Forum Guru Lulus Passing Grade (FGLPG) Kota Padang di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Senin (22/8/2022).

"Pemko Padang terus mengupayakan 1.226 guru yang telah lulus passing grade ini untuk diterima sebagai PPPK. Apalagi permasalahan ini juga terjadi di berbagai kota di Indonesia," ujar Arfian kepada langgam.id, Selasa (23/8/2022).

Saat ini, kata Arfian,Pemko Padang terus mengupayakan hal itu. Perwakilan Pemko Padang juga berada di di kantor KemenPAN-RB untuk mengupayakannya. "Jika tidak memungkinkan lagi membuka formasi di tahun 2022, maka kita usahakan guru yang telah lulus passing grade diterima sebagai guru PPPK tahun 2023," ungkapnya.

Selain itu, saat aksi kemarin, Wali Kota Padang Hendri Septa tidak mau menemui para guru honorer. Arfian pun menjelaskan alasan kenapa Hendri Septa belum bisa menemui para pendemo saat melakukan aksinya kemarin.

"Wali kota belum bisa menemui guru-guru yang berdemo disebabkan wali kota belum mendapat jawaban tentang formasi untuk PPPK ini. Oleh karena itu wali kota belum berkesempatan menemui pendemo saat melakukan aksi demo kemarin," katanya.

Lalu, saat disinggung adanya pengakuan intimidasi yang diterima oleh guru-guru saat menggelar aksi demo, Arfian menanyakan siapa yang melakukan intimidasi tersebut. Kalau memang benar, hal itu akan ditindak, karena menyalurkan aspirasi itu merupakan hak.

"Kita mendukung setiap aspirasi. Jika ada indikasi terjadinya intimidasi, laporkan kepada saya. Akan saya pecat yang melakukan imtimidasi," tegasnya.

Baca juga: Wali Kota Padang Komitmen Perjuangkan Nasib Guru Honorer Lulus Passing Grade

Diketahui sebelumnya, kantor DPRD Padang di duduki oleh ratusan guru-guru yang meminta DPRD menyuarakan suara mereka ke Pemko Padang.

Ikuti berita Sumatra Barat hari ini, terbaru dan terkini dari Langgam.id.  Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Seorang remaja yang terseret ombak di Pantai Ujung Batu, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, pada dua hari lalu
Remaja Terseret Ombak saat Mandi di Pantai Ujung Batu Padang Ditemukan Meninggal
12 Aktivis Ditangkap Kala Aksi Damai di Depan Mapolda Sumbar
12 Aktivis Ditangkap Kala Aksi Damai di Depan Mapolda Sumbar
Mekanisasi Pertanian di Alahan Panjang: Drone Mulai Diuji Coba untuk Tingkatkan Efektivitas Produksi
Mekanisasi Pertanian di Alahan Panjang: Drone Mulai Diuji Coba untuk Tingkatkan Efektivitas Produksi
Naik Sejak 2 Minggu Belakangan, Harga Cabai di Padang Tembus Rp 95 Ribu 1 Kg
Harga Sejumlah Komoditas di Padang Panjang Turun
Sesar Sianok Picu Gempa M 4,6 di Padang Panjang
Sesar Sianok Picu Gempa M 4,6 di Padang Panjang
Desain surat suara untuk PSU pada 13 Juli 2024 nanti sudah disetujui oleh 16 calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Sumbar.
PSU Pasaman, Pengamat UNAND Nilai Tantangannya adalah Menumbuhkan Kepercayaan Publik