Langgam.id- Mantan Anggota DPR RI Taslim Chaniago menyoroti keramba jaring apung (KJA) yang disinyalir merusak keindahan Danau Maninjau di Kabupaten Agam, Sumbar.
Sehingga, kata Taslim, Danau Maninjau tidak lagi menjadi tujuan wisata prioritas. Padahal, potensinya luar biasa jika dikelola dengan serius.
"Kita mengamati Danau Maninjau mengalami kemunduran, tidak terkelola dengan baik, sehingga pengunjung berkurang," ujarnya Sabtu (25/5/2024).
Taslim mengatakan, salah satu bukti kurang diminatinya objek wisata tersebut adalah tidak beroperasinya beberapa penginapan di kawasan itu. Seperti Nuansa Maninjau Hotel, Hotel Pasir Panjang, dan beberapa lainnya terpaksa gulung tikar.
Seharusnya, jika dikelola dengan baik, keberadaan objek wisata danau Maninjau bisa menjadi tumpuan ekonomi masyarakat. Namun, saat ini malah sebaliknya.
"Kita sudah berbincang-bincang dengan warga sekitar yang biasanya hidup dari berjualan untuk wisatawan, dibanding 10 tahun yang lalu, penghasilan mereka jauh berkurang," ujarnya.
Ia menilai KJA di kawasan Danau Maninjau menjadi faktor penyebab mengurangi keindahan destinasi wisata di kawasan itu. Jika dilihat dari sisi ekonominya, petani KJA justru sering merugi.
Peristiwa tahunan ikan mati mendadak milik petani sudah tak bisa terelakkan lagi. Akhir tahun lalu, setidaknya terjadi ikan milik petani mati mendadak dengan total kerugian Rp18,24 miliar.
"Ini baru akhir tahun kemarin, belum lagi tahun-tahun sebelumnya. Artinya secara ekonomi KJA ini tidak menguntungkan petani, hanya menguntungkan segelintir orang," ujarnya.
Menurut Taslim, justru yang diuntungkan dari KJA adalah pengusaha pakan ikan. Bukan masyarakat.
Makanya ia meminta keberadaan KJA di Danau Maninjau ini harus ditinjau ulang, dan petani yang ada saat ini harus diberikan opsi lain agar mereka bisa lebih sejahtera.
Kata Taslim, jika Danau Maninjau dikembalikan kepada fungsinya sebagai destinasi wisata, maka diyakini akan bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak. Terutama untuk kesejahteraan mereka.
"Ini perlu keseriusan semua pihak, baik Pemkab Agam maupun Pemrov Sumbar,"ujarnya.