Langgam.id - Dunia pendidikan tak hanya tentang ilmu pengetahuan, tapi juga tentang melindungi anak-anak. Menyadari hal ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang menggelar sosialisasi dan implementasi manajemen kasus kekerasan terhadap anak bagi para tenaga pendidik.
Data dari P2TP2A Kota Padang menunjukkan angka mengkhawatirkan, selama tahun 2023-2024, terdapat 103 kasus kekerasan terhadap anak yang dilaporkan. Kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran menjadi momok bagi generasi muda.
Memahami peran krusial sekolah, Emilza, Kabid Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak DP3AP2KB, menegaskan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak.
"Pemerintah merespon situasi ini dengan mengeluarkan Peraturan Mendikbudristek nomor 46 tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah," katanya, dikutip Rabu (22/5/2024).
Menurutnya, pembentukan satuan tugas PPKS di masing-masing sekolah menjadi kunci untuk mendeteksi dini dan menangani kasus kekerasan dengan komprehensif.
Sosialisasi dan implementasi manajemen kasus kekerasan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepala sekolah dan guru dalam menangani kasus kekerasan di sekolah. Para narasumber kompeten berbagi ilmu dan pengalaman, membekali para guru dengan pengetahuan dan keahlian untuk melindungi anak-anak.
Upaya ini tak hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi juga perlu partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Masyarakat dapat melaporkan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan ke P2TP2A di Jalan Teratai No.1 Flamboyan Baru, Padang Barat.
Mari bersama-sama ciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi anak-anak, lindungi mereka dari segala bentuk kekerasan, dan wujudkan masa depan gemilang bagi generasi penerus bangsa. (*/Fs)
