Kumpulan Hoaks Seputar Vaksin Covid-19, Simak Faktanya

hoaks vaksin,

Ilustrasi vaksin covid-19 (canva.com)

Langgam.id - Di masa pandemi covid-19 saat ini, vaksin telah menjadi garda terdepan untuk melindungi tubuh dari paparan virus. Namun sayangnya, sejumlah fakta keliru seputar vaksin masih beredar di kalangan masyarakat.

Akibatnya sejumlah orang menjadi enggan dan ragu untuk melakukan vaksinasi. Dilansir dari Tempo.co, berikut ini sejumlah hoaks seputar vaksin covid-19 yang harus kamu tahu.

1. Ada microchip di dalam vaksin covid-19
Penyisipan microchip ke dalam vaksin oleh pemerintah adalah kabar yang tidak benar. Ini merupakan sebuah teori konspirasi yang booming sejak awal munculnya vaksin covid-19

Menurut keterangan dari William Schaffner, Profesor Kedokteran Pengobatan Pencegahan serta Penyakit Menular di Vanderbilt University Medical Center, Nashville, Amerika Serikat, ukuran microchip tidak cukup kecil untuk bisa disuntikkan dengan jarum.

2. Vaksin covid-19 menyebabkan kemandulan
Narasi mengenai vaksin covid-19 yang bisa menyebabkan kemandulan adalah mitos yang tidak ada bukti ilmiahnya. Vaksin diketahui tidak ada hubungannya dengan DNA pada sel-sel reproduksi manusia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan olehAmerican College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pada tahun 2021, vaksin covid-19 dinyatakan aman untuk para wanita yang berencana untuk hamil, sedang hamil, atau menyusui.

3. Vaksincovid-19 mengandung magnet
Pernyataan ini datang dari seorang dokter di Ohio, Amerika Serikat, Dr Sherry Tenpenny. Ia menyampaikan sebuah fakta keliru terkait vaksinasi yang berbuah magnet di dalam tubuh karena pengaruh dari menara telekomunikasi 5G.

Namun, saat berbicara dengan anggota parlemen Ohio, ternyata pernyataannya itu bertujuan untuk menghentikan segala bisnis lembaga dan pemerintah terkait vaksinasi. Para ahli medis pun memberi klarifikasi bahwasanya tidak ada bukti ilmiah mengenai magnet di dalam tubuh usai disuntik vaksin covid-19.

4. Vaksin covid-19 menyebabkan varian virus dalam tubuh
Mutasi virus hingga menjadi berbagai varian berasal dari virus itu sendiri, bukan dari vaksin. Virus secara cepat beregenerasi melalui mutasi, ini juga berlaku untuk covid-19.

Diketahui, beberapa varian virus bisa lebih berbahaya dari virus asalnya. Maka dari itu, World Health Organization (WHO) menetapkan segala varian dari virus covid-19 adalah "variant of concern" atau varian yang harus diperhatikan.

5. Vaksin covid-19 sebabkan komplikasi kesehatan jangka panjang
Gagasan tentang vaksin covid-19 yang bisa memberikan efek komplikasi kesehatan dalam jangka panjang adalah keliru. Faktanya, dari daftar panjang vaksin yang telah digunakan selama beberapa dekade, tidak ada yang terbukti menciptakan efek jangka panjang.

Efek samping yang ditimbulkan dari vaksinasi sebagian besar adalah ringan hingga sedang dan berlangsung dalam jangka pendek. Seperti demam, kelelahan, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.(Tempo/Ela)

Baca Juga

Orang Tua dan Berita Hoaks
Orang Tua dan Berita Hoaks
Jalan kelok sembilan ramai jelang tahun baru
Beredar Video Hoaks Longsor, Diskominfotik Sumbar Imbau Warga Tak Latah di Medsos
Langgam.id-Kantor Gubernur
Pemprov Minta Maaf pada Pers, Akun Medsos Gubernur Sumbar Hapus Postingan Tuduhan Hoaks
Langgam.id - Demi menyelamatkan Ikan Bilih, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah meminta agar Kawasan Suaka (Resrvat) diperluas.
AJI Padang Minta Gubernur Sumbar Tak Asal Tuduh Hoaks Berita Media
Langgam.id - Pemerintah terus mendorong capaian vaksinasi Covid-19 dosis tiga di seluruh Indonesia sejak Januari 2022.
Capaian Vaksinasi Dosis 3 di Kota Paykumbuh Tertinggi di Sumbar
Langgam.id - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sumatra Barat (Sumbar) menggelar Vaksinasi Covid-19 secara serentak di 17 kabupaten dan kota
BIN Kembali Gelar Vaksinasi Covid-19 Serentak di 17 Kabupaten dan Kota di Sumbar